Pasangan Bupati Muda Trenggalek terus berinovasi dan berupaya untuk memakmurkan Daerahnya. Demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah, pasangan Bupati muda ini mengusulkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Trenggalek kepada Pemerintah Pusat. Proposal terkait KEK ini telah diajukan beberapa waktu lalu.
Kementrian Pariwisata menindaklanjuti usulan Trenggalek ini dengan menurunkan tim untuk meninjau kesesuaian proposal dengan kondisi di lapangan, Jum'at (5/5). Kedatangan tim dari Kementrian Pariwisata ini disambut hangat Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin bersama beberapa OPD terkait di rumah dinasnya.
Sebelum meninjau lapangan, terlebih dahulu dilakukan pemaparan potensi KEK di Trenggalek untuk dievaluasi TIM, sehingga masukan dan saran dapat menyempurnakan potensi KEK di Trenggalek.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek, berharap Kawasan Ekonomi Khusus di Trenggalek ini bisa terwujud sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi di Trenggalek dapat terwujud. Apalagi kawasan pesisir Selatan yang diusulkan nantinya terkoneksi dengan beberapa faktor pendukung seperti JLS, Pelabuhan Barang maupun perikanan.
Saat dikonfirmasi mengenai KEK ini Wabup Trenggalek H. Moch. Nur Arifin menyatakan "jadi kami telah mengusulkan untuk beberapa kawasan yang bisa ditunjuk menjadi kawasan ekonomi khusus. Karena KEK akan memberikan kemudahan-kemudahan baik dari sisi pajak, perijinan dan lain-lain, harapannya hal ini akan menggiring pertumbuhan yang salah satunya ekonomi, yang keperpihakannya kepada masyarakat," ucap Wabup Arifin.
"Kita tadi ngobrol baik dari sisi pariwisatanya, potensi industrialisasinya, kemudian potensi kita bekerja bersama masyarakat yang ada di sumber serapan. Sebuah kehormatan kita mengusulkan ditengah puluhan daerah bahkan ratusan daerah yang mengusulkan, tapi kita di prioritaskan untuk beliau langsung melakukan tinjauan lapangan."
"Beliau nanti dari Kementrian Pariwisata akan melakukan kunjungan awal, untuk mencocokkan apakah yang di proposal dengan potensi dilapangan itu memang benar betul. Kalau betul kita sepakat untuk membuat tim tindak lanjut secara simultan yang akan berkontak terus. Dan beliau tadi menyampaikan kalau ada progres di daerah, beliau akan mengirim tim inti. Dewan Nasional KEK nanti akan datang, apakah benar-benar akan mengawal bagaimana KEK ini nanti bisa jadi," imbuhnya.
"Apakah di kawasan wisata terpadunya ataukah di kawasatan perikanannya atau industri perikanannya, kemudian industri logistiknya karena kita punya pelabuhan dan lain-lain, atau sektor-sektor industri lainnya yang bisa kita kembangkan. Yang paling penting yang menjadi jaminan beliau juga, kita mulai dari tahun-tahun kemarin sudah melakukan land banking. 400 bahkan 500 hektare tanah di sekitar pesisir itu kepemilikannya oleh pemerintah daerah, sehingga ini nanti menjadi kawasan-kawasan yang menarik, karena satu dekat dengan pantai, indah dan sudah terkoneksi dengan JLS kedepannya. Sehingga memungkinkan untuk percepatan-perceptan KEK itu bisa terjadi," jelas Arifin.
Sedangkan Kabid Pengembangan Kawasan Wisata Kementrian Pariwisata, Burhan menyampaikan, "terkait masalah KEK itu sesuai dengan undang-undangan nomor 3 tahun 2009. Hal ini kita kunjungan dalam rangka tindak lanjut pertemuan di Bali. Waktu itu kita mengundang seluruh wilayah di Indonesia, yang daerahnya memiliki potensi untuk dikembangkan," ucapnya.
"Kebetulan salah satu yang prioritasnya adalah Trenggalek. Dari hal tersebut kami dari Kementrian Pariwisata datang kesini melihat sejauhmana rencana KEK yang mau dibangun," imbuhnya.
"KEK di Trenggalek bisa dibangun sesegera mungkin dan kami akan kembali dengan tim yang lebih lengkap nantinya. Dari dewan nasional dan juga tim dari Pengembangan Pariwisata Indonesia. Dengan hal itu harapannya bisa semakin mempercepat KEK ini," tandas Kabid Pengembangan Kawasan Wisata Kementrian Pariwisata ini. (Humas)