Memberikan arahan saat membuka langsung Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) Kabupaten Trenggalek tahun 2023 di Kampoeng MTS Wisata Edukasi Agrowisata, Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Bupati Trenggalek mengintruksikan untuk tidak ada lagi Regrouping sekolah kedepan.
Menurutnya keberadaan sekolah swasta justru melengkapi indeks angka lama sekolah, bukannya menjadi alasan sekolah sekolah pemerintah itu mati karena tidak memiliki muridmurid kemudian di Regrouping. Dalam musrenbang ini kepala daerah muda itu meminta kepada jajarannya untuk mengenali permasalahan ini dengan turun kebawah.
"Kalau alasan masyarakat itu ingin anak-anak mereka selain belajar mata pelajaran umum, juga bisa mengaji. Sekolah sekolah bisa memberikan pelajaran mengaji dengan menggandeng TPA, madrasah maupun pondok pesantren," pesan Mochamad Nur Arifin dalam musrenbang itu.
Dengan cara begitu, menurut Bupati Trenggalek, antara belajar dan mengaji bisa seiring sejalan. Sekolah pemerintah dan sekolah swasta juga saling melengkapi, ucapnya.
Menanggapi arahan Bupati Trenggalek ini, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Setiyono menyampaikan "Dikpora sudah mulai menindaklanjuti arahan Bapak Bupati. Kita memaklumi bahwasannya ada 3 tujuan pendidikan. Diantaranya membangun kepribadian yang berkarakter. Kemudian kemampuan dan kecerdasan, mengusai ilmu pengetahuan sehingga siswa memiliki ketrampilan," jelas Kadisdikpora itu.
Oleh karena itu, sambung mantan Kepala Dinas Komindag ini, "untuk membangun karakter dan kepribadian siswa, maka kekuatan spiritual keagamaan wajib dimiliki oleh siswa, selain pengendalian diri, akhlak dan rasa cinta tanah air. Sopan santun dan berbudi pekerti bila diselaraskan kecerdasan maupun ketrampilan maka akan semakin lengkap rasanya, imbuhnya.
Sesuai arahan beliau terkait 3 hal ini maka kita menerbitkan surat edaran untuk memutar, mendengarkan dan memahami lagu-lagu nasional kebangsaan. Serta mengimbau nsekolah-sekolah pemerintah untuk menambah jam pelajaran agama seperti membaca iqro', mengaji, praktek Shalat dalam program madin.
Kita juga canangkan Jum'at Indah pada hari jumat tertentu dengan melakukan gerakan kebersihan, tanam bunga, tanam pohon dan yang lainnya. Kemudian Jum'at Ibadah, kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti pengajian, mendengarkan ceramah keagamaan dan kegiatan lainnya, tandas Agus. (Prokopim Trenggalek)