Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin singgung tentang bagaimana birokrasi berdampak sebagaimana yang digaungkan oleh Menteri PAN-RB Republik Indonesia. Yaitu bagaimana birokrasi bisa bermanfaat dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Mas Bupati Ipin saat membuka bimtek penyusunan penjenjangan kinerja bagi perangkat daerah yang dilaksanakan di Hotel Hayam Wuruk, Senin (6/3/2023).

“Jadi sebenarnya kalau kemudian kita gagal menyusun satu cascading atau crosscutting yang kemudian itu sensitif terhadap indikator kinerja utama, ya akhirnya tidak berdampak apa-apa,” jelasnya.

“Duitnya keluarnya banyak tapi kemudian tidak jadi apa-apa,” sambung Mas Ipin.

Bupati Trenggalek itu kembali mengingatkan tentang visi abadi Indonesia sebagaimana telah dijabarkan dalam RPJMD. Mulai dari melindungi segenap tumpah darah yang berarti pembangunan yang inklusif.

Kemudian memajukan kesejahteraan umum yang berarti meningkatkan perekonomian masyarakat. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang berarti mencetak SDM unggul. Hingga melaksanakan ketertiban dunia melalui SDG’s.

“Pilarnya kan sudah ada semua, makanya saya singkat jadi MEROKET, maka kemudian ketika kita mau melakukan cascading harus dilihat indikator utamanya dulu, terus tahu tidak kompositnya itu apa pembentuknya,” ungkap Mas Ipin.

“Mana yang bisa diintervensi pemerintah, dengan program apa dan kebijakan apa, itu yang harusnya ditulis sehingga benar-benar sensitif,” lanjutnya. (Prokopim Trenggalek)

Asosiasi Kepala Daerah (AKD) Kabupaten Trenggalek menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) dengan agenda pemilihan kepengurusan baru periode 2022-2027.  Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara berharap kepengurusan baru nanti dapat menjalin  sinergitas yang baik antara AKD dengan  Pemkab Trenggalek.

Digelar di Hotel Hayamwuruk Trenggalek, pemilihan kepengurusan baru AKD ini dilakukan dengan cara, masing-masing  kepala desa mengusulkan nama untuk diusulkan menjadi ketua AKD.

Bukan dipilih diusulkan nama calonnya dulu, kemudian dipilih secara voting, namun setiap kades berhak mengusulkan satu nama. Dan itu bisa mengusulkan namanya sendiri bila merasa layak, karema cara ini dinilai lebih fair.

Dalam Muscab tersebut Puryono, incumben yang juga Kades Karangturi, Kecamatan Munjungan kembali terpilih untuk menjadi ketua AKD Trenggalek periode 2022-2027, setelah mayoritas kepala desa yang hadir mengusulkan namanya untuk menjadi ketua AKD kembali.

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Natanegara usai menghadiri muscab tersebut menyampaikan, "Kita berharap AKD bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek lebih baik lagi," ungkap wakil kepala daerah yang terbilang muda itu.

Kita juga berharap, sambung mantan anggota DPRD Trenggalek tersebut, "persoalan-persoalan yang ada di desa dan yang ada di kabupaten ini, bisa tersambung dan tersinergi dengan baik," tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek, Joko Susanto. Dirinya berharap karena kepengurusan incumben berlanjut, maka sinergitas itu bisa berjalan lebih baik lagi.

"Yang terpilih incumben,  jadi kami harapkan komunikasi yang sudah terjalin dengan baik ini bisa ditingkatkan lagi. Dan ini bisa menjadi jembatan kita, untuk bisa menyampaikan  Informasi-informasi apapun, terkait kebijakan pemkab kepada para kepala desa se-Kabupaten Trenggalek," tandasnya. (Nur/ Dokpim)

PT. BPR Jwalita Trenggalek (Perseroda) berpindah kantor pusat dari sebelumnya di Jalan Hasyim Asyari nomor 1A kini berlokasi di Jalan Panglima Sudirman nomor 35-37. Kantor baru tersebut diresmikan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Jumat (3/3/2023).

Berpindah ke lokasi yang lebih strategis, bank BUMD Pemkab Trenggalek yang memiliki slogan Bank'e Wong Nggalek itu tentu diharapkan semakin optimal dalam memberikan pelayanan, apalagi dengan gedung baru yang lebih representatif.

"Saya cuma mengucapkan syukur, ini kalau tidak di-support sama komisaris dan juga seluruh teman-teman di Pemerintah Kabupaten Trenggalek, BPR Jwalita tidak punya gedung yang representatif seperti ini," ungkap Mas Ipin.

"Meskipun baru sewa semoga nanti bisa punya gedung sendiri," sambungnya.

Di kesempatan itu, Mas Ipin mengapresiasi kinerja BPR Jwalita selama ini yang sangat mendukung pelaku usaha khususnya perempuan di Trenggalek. Untuk itu Mas Ipin berharap BPR Jwalita memiliki porsi lain dalam mendukung ekonomi perempuan.

Menurutnya, salah satu kesuksesan perekonomian paling kuat di daerah adalah melalui pemberdayaan kelompok perempuan. Karena ketika perempuan berdaya, ekonomi yang dihasilkan akan kembali kepada keluarga, dalam hal ini anak-anaknya. Baik untuk pendidikan anak maupun peningkatan kualitas kesehatan keluarga itu sendiri. (Prokopim Trenggalek)

Ikut mendampingi suami dalam kegiatan Makaryo Ning Deso (Mening Deh) Desa Hebat, di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan tekhnologi.

Daripada gawai yang dimiliki digunakan untuk kegiatan yang negatif, penggiat perempuan dan UMKM itu mengajak untuk digunakan kegiatan positif. Karena dengan memanfaatkan secara benar, handphone bisa menghasilkan uang daripada membuat status yang tidak jelas.

Ajakan ini khususnya disampaikan Novita Hardini kepada para perempuan di daerahnya. Alasan kenapa perempuan, menurut inisiator Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) itu, karena perempuan bisa mempunyai peran ganda dalam kehidupan. Membantu ekonomi keluarga dan juga mempunyai peran sebagai pengasuh anak-anaknya. "Populasi perempuan juga cukup besar. Bahkan di Indonesia jumlah perempuan hampir 2 kali lipat laki-laki. Karena inilah penguatan perempuan sangat strategis," ujarnya, Rabu (1/3).

Berdasarkan survey sebuah lembaga, perempuan yang berpenghasilan sebagian besar penghasilannya digunakan untuk perbaikan gizi dan pendidikan anak. Karena inilah yang menjadikan istri Bupati Trenggalek itu getol mengajak perempuan bisa berdaya.

Jangan sepelekan, sambung ibu tiga anak itu sambil bercerita bagaimana kemajuan tekhnologi bisa bermanfaat bagi manusia bila dimanfaatkan dengan baik. "Ada yang jualan anggrek di Trenggalek bisa beromset Rp.10 juta perhari dari jualan online. Untuk itu masyarakat saat ini harus bisa memanfaatkan gawainya dengan baik," himbau Novita Hardini.

Ayo jualan dari Whatsapp dan Facebook. Tik Tok pun juga bisa untuk jualan, tidak hanya buat status yang tidak jelas. E-commerce saat ini juga sudah sangat banyak. Maka dari itu, sudah saatnya kita bertransformasi ke tekhnologi. "Ayo kita bekerja keras dan bekerja cerdas untuk meraih kesuksesan," tutup penggiat perempuan dan UMKM itu.

Kemudian dalam Mening Deh di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Bupati Trenggalek menyampaikan tekadnya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui program tersebut. Pihaknya percaya bawaannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dimiliki saat ini tengah berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang prima melalui kemajuan tekhnologi. Namun karena tidak semua wilayah bisa mengakses dengan baik maka lahirlah gagasan Mening Deh olehnya.

"Setiap Hari Rabu semua OPD yang memberikan pelayanan saya minta memberikan pelayanan di Desa. Tentunya kalau masyarakat datang langsung ke pusat layanan membutuhkan biaya. Untuk itu layanan ini kita dekatkan," tandas Mochamad Nur Arifin dalam kesempatan itu. (Prokopim Trenggalek)