Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek meskipun memasuki bulan puasa. Bahkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., rela mendatangi 2 lokasi Safari Ramadan berbeda kecamatan demi memastikan pelayanan masyarakat benar benar-benar didekatkan.
Mewakili suami, Mochamad Nur Arifin yang berhalangan hadir karena mendapat tugas menerima Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2022 di Kantor Perwakilan BPKP Jawa Timur, Novita Hardini menyempatkan melihat jajaran Pemkab Trenggalek Makaryo Ning Deso (Mening Deh) di Desa Masaran, Kecamatan Bendungan.
Semua pelayanan yang dimiliki di hadirkan di tersebut guna mempermudah pelayanan. Mulai dari layanan administrasi kependudukan, perijinan usaha dan beberapa layanan lainnya. Totalnya lebih dari 30 layanan yang dihadirkan dalam kegiatan Mening Deh hari pertama Safari Ramadan 1444 H, Senin (27/3/2023).
Dari desa Masaran, CEO UPRINTIS Indonesia, bergeser ke Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, guna berbagi menu masakan bergizi yang disukai anak melalui program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita. Tujuannya adalah mencegah stunting.
SMS Bu Novita sendiri dihadirkan sebagai bentuk pengabdian Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek sebagai Mitra pemerintah daerah dalam upaya memerangi kondisi gagal tumbuh kembang anak. Kadang masyarakat tidak paham makanan cukup asupan gizi itu haruslah makanan yang mahal, padahal ada ikan yang memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan daging dan harganya terjangkau. Dengan SMS Bu Novita diharapkan para orang tua mau memasak menu yang disukai anak dengan asupan gizinya tercukupi. Dengan begitu harapannya tidak ada lagi anak yang stunting, kemudian generasi nantinya lebih berkualitas.
"Hari ini awal kegiatan Safari Ramadan 144 H, dimana tadi saya mewakili Bapak Bupati yang berhalangan hadir guna meninjau langsung bagaimana kami pemerintahan itu bisa tidak berjarak dengan masyarakat," tutur Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek ini di Halaman Masjid Nurul Iman, Desa Ngepeh.
Kami mendorong, sambungnya menambahkan "bagaimana jajaran pemerintah bisa hadir langsung bekerja di desa, di wilayahnya masing-masing. Menjadi satu hal yang patut disyukuri dan dimaknai, karena ada kesempatan yang luar biasa bagi seluruh masyarakat untuk menyampaikan segala keluh kesahnya, menyapa kami semua dan menikmati semua layanan yang kami berikan. Semua ini untuk masyarakat Kabupaten Trenggalek," lanjut inisiator Sepeda Keren itu.
Selain itu sebagai ketua tim penggerak PKK, saya punya tugas yang sangat besar bagaimana bisa menjadi mitra kompeten bagi pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mengentaskan angka stanting yang ada di Kabupaten Trenggalek dan pernikahan usia anak.
Tadi ada tiga hal penting yang saya titipkan kepada seluruh masyarakat untuk sama sama kita jaga. Yang pertama anak-anak sebelum usia 19 tahun bagi perempuan dan 21 tahun bagi laki-laki, tolong jangan dinikahkan dulu. Apapun alasannya, seberapapun kepepet nya karena kalau usianya di bawah usia itu maka yang kasihan kita semua. Secara mental pernikahan diusia anak pasti belum siap, fisiknya juga sama.
Kemudian yang kedua meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Bagaimana anak-anak kita itu harus makan yang bergizi dan seimbang. Bergizi yang seimbang ini tidak harus mahal, semua bisa dibeli langsung di pasar, seperti ikan. Sayur mayur bisa nanam sendiri di depan rumahnya masing-masing.
"Yang terakhir saya titip pesan jangan lupa pada Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah ini, jadikanlah ini ajang maaf memaafkan satu sama lain," tandasnya.
Penggiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan ini sempat memuji program yang dilakukan Tim Penggerak PKK Kecamatan Tugu yang mau mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan yang dimiliki untuk memelihara ikan dan menanam sayur. Menurutnya kegiatan tersebut harus terus digalakkan karena selain dapat memenuhi asupan gizi keluarga, juga dapat menekan pengeluaran keluarga. (Prokopim Trenggalek)