Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin sambut jenazah Zaenal Fanani, TKI asal Trenggalek yang tewas dalam bentrok antar perguruan silat di Taiwan beberapa waktu lalu. Sambut kedatangan jenazah bersama ribuan pelayat pendekar Persaudaraan Setia Hati Teratai Pusat Madiun, Mas Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek pesankan kepada para pendekar untuk menjaga kedamaian antar perguruan silat.
Merurutnya kematian Zaenal Fanani merupakan musibah dan takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang tidak tahu kapan ajal mereka akan datang. Jangankan bekerja menjadi TKI seperti almarhum yang resikonya besar, ketika dirumahpun ajal bisa datang kapan saja.
"Pertama tama saya ucapkan terimakasih kepada kawan-kawan luar negeri dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) karena memproses dengan cukup cepat. Kemudian jenazah juga datang dalam kondisi baik. Dokumen-dokumen juga lengkap dan dari sisi keluarga juga kita juga memberikan support, dukungan dan doa," kata Mas Ipin.
Semua proses pemakaman hari ini berjalan dengan lancar sekali. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua petakziah dan semua elemen yang membantu khususnya TNI-Polri sehingga semuanya berjalan lancar.
Harapannya satu, sambung kepala daerah muda itu "saya yakin bahwa takdir hidup mati itu sudah ada yang menentukan. Dalam hal ini Tuhan Yang Maha Esa. Jangankan dalam mencari rizqi yang halal di luar negeri dengan resiko pekerjaan yang seperti ini. Kita yang dirumah pun sewaktu-waktu juga bisa dipanggil, " imbuhnya.
Jadi semuanya, khususnya teman teman yang ada di PSHT, persaudaraan ini meyakini ini sudah takdir dari Allah. Kemudian kalaupun ada proses hukum dan sebagainya, kedua negara sudah memproses itu. Sehingga tugasnya sekarang sebagai kesatria menang tanpa ngasorake.
"Tidak usah lagi mencari-cari, kalau memang sayang, cinta dengan jenazah Mas Zaenal Fanani ya didoakan supaya almarhum ini benar benar diampuni segala dosa-dosanya dan diterima disisi Allah dengan posisi yang baik," tutupnya, Minggu (17/9).
Dalam penyambutan jenazah ituWijiono, Ketua PSHT Pusat Madiun Cabang Kabupaten Trenggalek menambahkan "hari ini jenazah Mas Zaenal Fanani yang kebetulan bekerja di Taiwan, setelah kemarin kejadian meninggal di sana, hari ini dipulangkan kembali ke daerah asal Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek," tutur pendekar yang menjabat salah satu Kepala Bidang di Finas PUPR itu.
Kami dari PSHT Cabang Trenggalek mengucapkan turut berbela sungkawa atas kepergian saudara kami, karena almarhum menjadi salah satu warga SH Teratai yang disahkan pada tahun 2011. Dan semenjak itu pula yang bersangkutan selama perjalanan hidupnya telah mengabdikan diri membantu dalam mengembangkan organisasi.
Harapan kami SH Teratai Cabang Kabupaten Trenggalek, sebagaimana surat yang disampaikan pusat Madiun, kejadian ini nerupakan murni musibah dan tidak ada provokasi-provokasi yang menyebabkan kelompok-kelompok yang ada di Trenggalek ini dapat bergesekan satu sama lain. " "Kemudian terkait penyebab kejadian kami juga mempercayakan terhadap proses hukum yang berlaku," pungkas Wiji. (Prokopim Trenggalek)