Karya-karya busana Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., berhasil memukau pengunjung Trenggalek Fashion Day di Museum Tekstil, Jakarta, Sabtu (21/5). Menyulap Batik Khas Trenggalek menjadi busana cantik bergaya Belanda, kain yang menjadi warisan budaya tanah air itu tampak cantik dan anggun.
Tidak hanya karya istri Bupati Trenggalek itu saja, Batik Trenggalek juga nampak cantik dan anggun saat tampil dalam Catwalk setelah dikelola dan didesain oleh beberapa desain kenamaan Jawa Timur.
"Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana dan berjalan baik. Kemudian saya senang dengan karya-karya Batik Trenggalek yang dikelola atau di desain melalui tangan-tangan disainer Jawa Timur," tutur Novita Hardini usai menampilkan karyanya di Museum Tekstil.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya juga bersyukur bisa mencoba berkarya juga memakai Batik Trenggalek menjadikan seperti busana-busana Belanda, karena Kabupaten Trenggalek salah satu atau satu-satunya daerah yang tidak pernah dijajah Belanda pada waktu itu," lanjut perempuan cantik itu.
Dan inspirasi saya, sambungnya menambahkan, "menghidupkan sejarah itu butuh terus diperjuangkan, Selain itu menggelar acara ini tentunya kita ingin meningkatkan UMKM. Kita ingin melakukan penetrasi pasar dan kami ingin membawa Batik Trenggalek untuk memperluas pasar. Utamanya untuk masyarakat Jabodetabek, pertama agar bisa mendengar Batik Trenggalek, filosofinya seperti apa, keindahannya seperti apa," jelasnya.
Kemudian yang kami harapkan adalah seluruh masyarakat di kancah nasional ini bisa membantu kami teman-teman pelaku UMKM dengan membeli produk mereka yang ada di pameran ini.
Mendampingi istrinya dalam upaya pengenalan produk UMKM, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yakin Trenggalek Fashion Day bisa memberikan gairah bagi penggiat UMKM di Trenggalek. "Tentunya saya yakin, parameternya seperti yang kita lihat dibelakang, orang orang pada sibuk melayani pembeli. Setelah fashion show tadi tenan-tenan Batik Trenggalek ramai dikunjungi," terang bupati muda itu.
Bagi teman teman yang sudah hadir disini, sambungnya menambahkan, "bisa saja ke Tokopedia dan ketik Tresno Trenggalek. Nanti akan muncul store khusus semua produk Trenggalek. Mulai dari batik, jajanan dan bahkan seperti sepatu yang saya pakai ini. Semua hasil dari para pengerajin Trenggalek ada di situ," tandasnya.
Upaya-upaya dari Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek dalam memperluas pasar UMKM dalam ajang ini mulai terasa. Seperti blusukan di Pasar Tanah Abang (pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara) beberapa waktu lalu. Upaya ini tidak hanya mendapatkan respon pedagang saja. Baru dikenalkan, salah satu pedagang di pasar ini meminta 10 potong kain. Malamnya sudah minta lagi 20 potong.
Itupun saat diantar ke pedagang 5 potong kain sudah ditunggu pembeli. Hal ini dibenarkan oleh Kepala dinas Koperasi, Usaha Mikro dan UMKM Kabupaten Trenggalek, Agus Setiyono.
Menurutnya setelah Ketua Dekranasda melakukan blusukan di Pasar Tanah Abang, upaya keras istri Bupati Trenggalek itu langsung terbayar lunas. Tidak hanya direspon pedagang saja namun beberapa potong Batik Trenggalek langsung laku terjual.
"Benar upaya dari Ibu Novita kemarin, blusukan Pasar Tanah Abang mendapatkan respon positif dari pedagang dan laku terjual. Ini menunjukkan ada peluang dan respon positif dari pasar di pusat ibu kota. Tentunya kami sebagai Dinas Pengampu akan mendorong ini dengan terus mendampingi para pelaku UMKM dan produk unggulan yang dimiliki untuk bisa menemukan pasar yang lebih luas lagi," tandasnya. (Prokopim Trenggalek)