Mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur  dalam festival Mangrove ke-4 di Pancer Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek Bupati Trenggalek puji kegigihan Khofifah Indar Parawansa dalam menjaga ekologi.

Menurutnya festival mangrove salah satu bukti nyata bagaimana bagaimana konsennya gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bahkan dalam setiap kunjungannya ke Trenggalek, Mantan Menteri Sosial itu selalu melakukan penanaman pohon. "Setiap kunjungannya, Ibu Gubernur  selalu konsen terhadap lingkungan hidup. Tidak hanya itu begitu  juga terkait ekonominya," tutur Bupati Trenggalek, Sabtu (27/5).

Ingat, sambung Mas Ipin menambahkan ibu gubernur pertama kali datang ke sini di Desa Sukorejo menanam pohon di sana. Dan sekarang pada festival mangrove ke 4 ini menekankan bawasannya ekosistem mangrove ini menjadi salah satu ekosistem penting. Bukan hanya di sisi ekologi tapi juga si sisi ekonomi, karena ini juga di display beberapa produk hilirisasi," sambungnya.

Termasuk potensi blue ekonomi tanpa harus mengekstraksi apapun dengan potensi wisata. "Ini sudah jalan dan beliau tadi merasakan bagaimana rasanya di dermaga, keindahan di jembatan JLS dan sebagainya," tutup Bupati muda ini usai mendampingi Gubernur Jatim susur sungai menggunakan perahu dan menanam mangrove di Cengkrong.

Tidak menampik itu Gubernur Khofifah memang rutin menanam mangrove bahkan menginisiasi festival Mangrove di Jawa Timur yang kini sudah ke 4 kalinya. Hal ini tentunya untuk menjaga ekologi dimana nantinya menjadi habitat ikan ikan, kepiting, burung dan juga hewan yang lainnya. Tentunya dengan terjaga maka akan berdampak ekonomi bagi masyarakat.

"Memang secara rutin kita melakukan penanaman mangrove. Rasanya hampir di semua titik dimana hutan mangrove, kita sudah sempat menanam bersama-sama banyak komunitas," tutur Gubernur Jatim itu.

Dari kegiatan menanam ini dimaksimalkan oleh Gubernur Jatim untuk maksimalkan hilirisasi dari apa yang bisa dibangun, ketika ekosistem mangrove itu sudah terbentuk.

"Pertama habitat yang terbangun ketika ekosistem hutan mangrove itu terbentuk, kita pastikan selalu tabur benih ikan. Lalu kita melepas liarkan burung. Itu SOP di setiap kami menanam mangrove. Lalu kemudian hilirisasi nya sisi ekonominya ternyata luar biasa," imbuhnya.

Dari sini kita kemudian melaksanakan festival mangrove dan hari ini adalah festival mangrove ke-4. Maka selain kita menanam kita juga tabur benih ikan dan juga melepas liarkan burung.

Nanti kawan-kawan juga bisa melihat ekologi, edu wisata dan ekonomi terbangun. Dan tentu kita berharap ini nanti menjadi bagian  dari kontribusi Jawa Timur untuk oksigen Indonesia dan oksigen dunia.

"Maka di setiap proses penanaman mangrove selalu saya menyampaikan ayo sedekah oksigen. Karena sangat banyak telaah secara saintifik bahwa mangrove ini mampu menyerap karbon sampai 5 kali lebih besar dari pada tanaman yang ada di daratan. Ketika memiliki efektivitas yang tinggi tentu ini adalah bagian yang dibutuhkan oleh dunia dari ekologi yang kita bangun semaksimal mungkin dari kontribusi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat," tutup Khofifah. (Prokopim Trenggalek)

Melepas Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Trenggalek, Wakil Bupati Syah Muhammad Natanegara minta doa untuk Kabupaten Trenggalek. Permintaan ini disampaikan wakil bupati muda itu saat menghadiri bimbingan manasik haji di Hall Majapahit Hotel Hayam Wuruk Kabupaten Trenggalek, Kamis (25/5/2023).

Meminta doa karena mantan anggota DPRD Trenggalek itu yakin doa 520 JCH lebih didengar oleh Allah SWT. "Mohon keikhlasan doanya untuk Trenggalek. Mendoakan kami yang hari ini sedang mengemban amanah termasuk juga untuk para pengambil kebijakan. Semoga diberi kekuatan untuk bisa menjalankan roda pemerintahan ini dengan baik sehingga kami semua yang ada di Pemerintah Kabupaten Trenggalek bisa melayani seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek dengan baik," harapnya.

Kemudian banyaknya jamaah yang berusia diatas 65 tahun, 230 orang atau sekitar 44% diharapkan oleh mas wabup JCH Kabupaten Trenggalek bisa saling bantu satu sama lain. "Mohon bisa saling bantu satu sama lain sehingga berangkat 520 pulang nanti juga 520, lengkap sehat semua menjadi Haji Mabrur," ucap Mas Syah menambahkan.

Wakil bupati ini menambahkan, intinya selain saling membantu, JCH  harus nurut pada ketua rombongan dan KBIH. "Menjadi penting karena lebih dari separuh jamaah haji saat ini sudah berusia lanjut," tandasnya.

Jamaah Calon Haji asal Kabupaten Trenggalek sendiri rencananya akan diberangkatkan pada Jum'at (9/6) mendatang. Bila biasanya berangkat pada waktu dini hari, Jamaah Calon Haji asal Trenggalek direncanakan berangkat siang hari selepas sholat jumat.

Sesuai catatan dalam musim Haji kali ini, Jamaah Valon Haji tertua tercatat bernama Musari bin Marto Sari. Pria berusia 93 tahun yang beralamatkan Dusun Singgihan Desa Masaran Kecamatan Munjungan. Sedangkan jamaah termuda bernama Ellisha Putri Bintang 18 tahun, warga Dusun Telan, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan. (Prokopim Trenggalek)

Untuk tujuh kalinya secara berturut-turut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali dapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2022.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD tersebut diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Timur kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Kamis (25/5/2023). Itu berarti selama tujuh tahun berturut-turut, Pemkab Trenggalek telah pertahankan Opini WTP.

Atas capaian tersebut, Mas Bupati Ipin mengaku bersyukur dan berharap ke depan semakin minim adanya temuan dalam pelaporan. Untuk tindak lanjut dari temuan sendiri, menurut Mas Bupati Ipin sudah mencapai sekitar 96%.

"Bersyukur kita bisa mencapai WTP untuk yang ketujuh kalinya, alhamdulillah, dan semoga ke depan semakin minim temuan, artinya kita secara tata kelola lebih baik," tutur Mas Bupati Ipin.

"Dan sekarang fokusnya kepada tindak lanjut, tindak lanjut dari temuan LHP kita sudah 96% sehingga semoga nanti bisa 100% terselesaikan," sambungnya. (Prokopim Trenggalek)

Pemkab Trenggalek terus konsisten dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Melalui Makaryo Ning Deso, masyarakat disuguhi puluhan jenis pelayanan yang hadir di desa tersebut.

Upaya tersebut tentu mendapat respon baik dari masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari setiap pelaksanaan Makaryo Ning Deso, antusias masyarakat cukup tinggi untuk mendapatkan pelayanan.

“Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik,” ungkap Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Nata Negara saat Makaryo Ning Deso di Desa Pucanganak Kecamatan Tugu, Rabu (24/5/2023).

Diharapkan, pelaksanaan Makaryo Ning Deso tidak hanya mendekatkan pelayanan. Namun juga memberikan ruang bagi UMKM untuk mengungkit perekonomian di desa tersebut.

Berjalan hampir lima bulan, program Makaryo Ning Deso hampir menyasar seluruh kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Mas Wabup Syah mengaku senang hingga saat ini program tersebut terus berjalan baik serta dapat dirasakan langsung manfaatnya.

Kendati demikian, Mas Syah menekankan ke depan sosialisasinya harus lebih digencarkan sehingga bisa menyasar masyarakat semakin luas lagi.

“Sampai hari ini berjalan dengan baik, cuma sosialisasi kita kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan,” harapnya. (Prokopim Trenggalek)