Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengajak masyarakat nelayan di Pantai Joketro untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan. Hal itu disampaikannya saat peresmian Kampung Nelayan Maju (KALAJU) Pantai Joketro Kecamatan Panggul, Jumat (13/9/2024).

KALAJU sendiri merupakan program penataan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang antara lain bertujuan mengubah kesan kampung nelayan yang kumuh menjadi lebih bersih dan menarik untuk dikunjungi.

Tentu hal itu sejalan dengan program Adipuran Desa yang diinisiasi oleh Pemkab Trenggalek. Terlebih untuk kampung nelayan di Pantai Joketro yang sudah didukung dengan program KALAJU tersebut.

“Syaratnya gampang, cuma perlu sayang dengan kampungnya, lingkungannya, tidak kotor itu saja, dan yang paling penting kompak, gotong royong,” ucap Mas Bupati Ipin.

Menurut Mas Ipin, dengan adanya Kampung Nelayan Maju bukan sekedar maju karena tertata fasilitasnya. Namun maju pula dalam hal peradabannya serta pola pikir masyarakatnya.

“Kalau mungkin ada yang pernah pergi atau bekerja ke luar negeri, coba lihat, tidak ada negara maju lalu toiletnya kotor, sungainya banyak sampah, lingkungannya banyak sampah, itu tidak ada,” tuturnya.

Selain meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan, Mas Ipin juga menyarankan kepada masyarakat untuk menanam sayuran di pekarangan rumah masing-masing.

Tentu hal itu juga sebagai langkah mendukung program makan bergizi yang segera dijalankan oleh pemerintah. Sehingga nantinya diharapkan kebutuhan untuk program tersebut dapat terpenuhi dari masyarakat sekitar juga meningkatkan perekonomian. (Prokopim TGX)

Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., sambut baik diadakannya survey lingkungan belajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Trenggalek. Dengan survey menurutnya efektivitas pembelajaran selama ini dan kebutuhan-kebutuhan apa saja dalam PAUD bisa terukur.

Survey Lingkungan Belajar atau yang biasa disingkat Sulingjar sendiri merupakan salah satu bentuk evaluasi internal satuan pendidikan yang mengukur kualitas pembelajaran dan iklim satuan yang menunjang pembelajaran pada satuan PAUD.

Tentunya tujuannya untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas layanan PAUD sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan. Harapannya dengan adanya Sulingjar ini dapat dan mampu menghasilkan data yang terorganisir dalam bentuk Profil Pendidikan sehingga memudahkan satuan pendidikan tersebut dalam melakukan perencanaan dalam bentuk Perencanaan Berbasis Data.

Menghadiri langsung kegiatan Sunglijar ini, Bunda PAUD Trenggalek ini mengatakan, "menurut saya survey lingkungan belajar ini menjadi gerakan yang maha dasyat dimana ini menjadi ukuran yang tepat. Seberapa optimal pola mengajar kita, kelengkapan kita, pola administrasi kita," ucapnya, di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Trenggalek.

Dengan ukuran yang jelas, lanjut perempuan energik itu "ini menjadi patokan yang sangat bermanfaat bagi kami para pemangku kebijakan. Tentunya untuk bisa mensupport apa yang memang dibutuhkan. Jadi tidak hanya berdasarkan perasaan saja. Sehingga nanti kebutuhan-kebutuhan dalam pendidikan PAUD itu menjadi kebutuhan yang terukur dan bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Novita, Jum'at (14/9).

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya, karena pendidikan merupakan kunci utama dalam memajukan kesejahteraan serta memberikan hak-hak sosial kepada masyarakat utamanya yang ada di Kabupaten Trenggalek.

"Karena dengan pendidikan kita bisa melatih anak anak untuk lebih berfikir kritis. Bisa menumbuh kembangkan bakat dan kemampuannya," tukas Anggota DPR RI dari Dapil VII Jatim yang akan segera dilantik pada 1 Oktober nanti.

Menjadi anggota legislatif di Senayan yang harus jauh dari keluarga ternyata tidak menyurutkan semangat perempuan cantik itu berjuang untuk masyarakat Trenggalek. Karena memang perempuan ini bersama suami telah bertekad mewakafkan usia mudanya untuk berjuang demi bangsa salah satunya untuk Trenggalek.

Mendampingi Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek dalam Sulingjar di OPD nya, Agus Setiyono, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek berharap survey lingkungan belajar di jenjang PAUD bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Menurut Mantan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan itu "survey lingkungan belajar ini bertujuan untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar serta suasana yang menunjang pembelajaran di sekolah. Survei ini dilaksanakan dalam rangka mengukur iklim belajar dan iklim satuan pendidikan. Dengan begitu didapat informasi yang jelas dan akurat mengenai kualitas layanan PAUD," tutupnya. (Pokopim TGX)

Hadir dalam kegiatan Survey Lingkungan Belajar (Surlingjar) PAUD di Kabupaten Trenggalek, Bubda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., titipkan beberapa hal kepada para Pendidik PAUD.

Mendapatkan amanah menjadi Anggota DPR RI yang akan dilantik pada 1 Oktober nanti, ternyata tidak melunturkan rasa cintanya kepada masyarakat Kabupaten Trenggalek. Sebagai Bunda PAUD Kabupaten, Master of Economic UIN SATU itu meminta kepada para Pendidik PAUD bisa menanamkan rasa cinta tanah air.

PAUad menjadi waktu yang tepat untuk menanamkan pondasi cinta terhadap tanah air, sehingga pada jenjang selanjutnya SD, SMP dan SMA tinggal menggali dan mumupuk keahlian mereka masing masing.

"Ketika kita mempunyai  amanah sebagai guru yang bertugas mendidik anak anak, tolong tidak hanya mengacu pada mengurangi angka Stunting. Tidak hanya mengacu pada membentuk Green School saja, tetapi penting menanamkan rasa cinta anak-anak terhadap Ibu Pertiwi," ucap Novita di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Jum'at (14/9).

Tanamkan betapa pentingnya Pancasila untuk bisa menjadi landasan ideologi mereka, sambungnya menambahkan. "Kemudian tanamkan ketika mereka mengusai ketrampilan itu untuk memajukan Indonesia tidak untuk memajukan diri perseorangan saja," imbuh penggerak perempuan itu.

Ini memang harus menjadi pertimbangan penting karena kalau kita harus berbicara di SD, SMP atau SMA tinggal berbicara ketrampilan apa yang harus dipegang.

Maka sekali lagi saya sangat mengapresiasi sekali dengan adanya program Merdeka Belajar. Dimana anak-anak tidak dipaksa untuk bisa mengusai beberapa pembelajaran tertentu, tapi anak anak didorong untuk punya kecakapan yang bagus dan didorong kesadarannya mengapa pentingnya belajar. Sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap pada pembelajaran itu sendiri.

Dengan begitu anak anak ini menjadi ketagihan proses belajar, cinta dengan sekolah rindu dengan teman sekolah maupun gurunya. Hal-hal positiflah yang akhirnya ditumbuhkan. "Maka ini menjadi perhatian yang sebenarnya tidak mudah, tapi akan menjadi mudah bila guru-guru melaksanakan tugasnya dengan cinta," tukasnya.

Dengan ikhlas dan rasa cinta diharapkan diharapkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ini bisa menjadi magnet data cinta cinta yang lain termasuk diantaranya pintu rejeki. Pada Sulingjar jenjang Pendidikan PAUD ini pihaknya menegaskan bawasannya bersama Dinas Pendidikan menjadi saksi hidup bagaimana perjuangan dan keikhlasan para Pendidik PAUD. Doanya saat menjadi anggota legislatif nanti bisa terus berjuang untuk para Pendidik PAUD. (Prokopim TGX)

Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Trenggalek deklarasi netralitas dalam Pilkada. Deklarasi netralitas ASN ini dipimpin langsung Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jumat (13/9/2024).

Ikut ambil bagian dalam deklarasi netralitas ASN ini, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan "terima kasih saya meminta ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri," ucapnya.

Jadi teman-teman harus memastikan, bahwa pilkada kali ini harus pilkada yang aman. Demokratis bagi masyarakat dan seluruh ASN  kita harapkan bisa menyelesaikan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan bernegara. Kemudian tanpa harus mengotori demokrasi.

Ditanya netralitas sebagai petahana yang maju dalam pilkada, Bupati Trenggalek itu mengatakan "kan saya juga ikut berikrar. Dan tidak ada intervensi dari saya juga. Tadi saya katakan banyune wis bening nggak usah melok-melok. Malah nambahi butek," tegas bupati muda itu.

Diartikan dalam Bahasa Indonesia perkataan Mas Ipin itu artinya airnya sudah jernih, tidak usah ikut-ikut, malah menjadi keruh. Pernyataan ini mengisyaratkan agar jajarannya tidak usah ikut cawe cawe dalam perkara pilkada. Mereka diharapkan fokus untuk mengemban dan melaksanakan tugas negara yaitu melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Sekda Trenggalek dalam deklarasi netralitas ASN dalam Pilkada Serentak menambahkan bawasannya sudah seharusnya sesuai amanah undang-undang seluruh ASN besifat netral dan tidak memihak dalam pelaksanan Pilkada. "Sesuai Undang-Undang No. 5/2014 tentang ASN, dalam aturan tersebut termaktub bahwa ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. ASN pun diamanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun," kata Edy Soepriyanto.

Apalagi pemerintah pusat telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN  Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.

Ada empat poin netralitas yang kami ikrarkan secara bersama sama di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Pertama menjaga dan menegakkan prinsip netralitas ASN dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan pilkada.

Kemudian menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktik-praktik intimidasi kepada ASN dan masyarakat serta tidak memihak pada satu calon tertentu. Menggunakan media sosial secara bijak, tidak menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong serta menolal politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apapun.

Diharapkan oleh sekda itu dengan adanya deklarasi netralitas ASN ini nantinya tidak ada upaya atau praktik praktik ASN tidak netral yang dapat menciderai jalannya pesta demokrasi. (Prokopim TGX)