Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, sebagaimana visi Presiden RI, perlu diimbangi dengan pendidikan dari karakter tenaga pendidik yang unggul. Untuk meningkatkan motivasi bagi tenaga pendidik yang unggul tersebut, tentu juga harus ditopang dengan kesejahteraan yang layak.
Harapan itu disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat memberikan pembinaan kepada GTT, PTT, serta Guru PAUD non-PNS lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Rabu (16/9/2020).
“Kita berupaya di tahun 2021 sudah bisa ada kenaikan kesejahteraan, karena memang masih sangat jauh, posisinya ada dua, yang satu dari sertifikasi pendidikan yang Alhamdulillah 50 orang SK Bupati-nya sudah turun,” terang Bupati Nur Arifin.
“Sedangkan yang lain kita upayakan dari APBD untuk bisa ada penambahan, ini sudah kenaikan kedua sejak kami menjabat, dan insyaallah DPR saya yakin juga sepakat akan hal ini,” imbuhnya.
Disampaikan oleh Bupati Nur Arifin, Pemkab Trenggalek juga berupaya memberikan program BPJS Ketenaga Kerjaan bagi GTT, PTT, dan Guru PAUD non-PNS, sehingga diharapkan dapat terakses bantuan pemulihan ekonomi maupun subsidi gaji dari Pemerintah Pusat.
“Karena harapannya, jika program pemulihan ekonomi dan subsidi gaji ini dari Presiden Jokowi masih berjalan sampai setidak-tidaknya periode semester pertama 2021, maka akan ada peluang bagi mereka yang memiliki BPJS Ketenaga Kerjaan untuk bisa mendapatkan subsidi gaji,” tuturnya.
Selain masalah kesejahteraan, Bupati Nur Arifin juga berpesan kepada para kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk menyesuaikan pola serta cara mengajar selama masa pandemi.
“Karena proses pembelajaran saat ini kita masih banyak yang belajar dari dalam jaringan (daring), tetapi yang di luar jaringan, tatap muka ini kesempatannya sangat terbatas, dengan siswa terbatas dan jam belajar terbatas, maka tolong di-upgrade metodologi pembelajarannya,” pesannya.
“Jadi dua jam kalau bisa jangan menjelaskan materi, gunakan untuk mengkonfirmasi pemahaman anak didik, ini hanya pemikiran saya, tapi anda sebagai tenaga pendidik pasti lebih tahu bagaimana metodologi yang menarik, tidak membosankan tetapi padat pemahaman,” lanjut Bupati Nur Arifin. (Prokopim)