Ratusan Pendekar dan seluruh Perguruan Silat sepakat deklarasi damai jelang Bulan Muharram dan Pemilu tahun 2019. Deklarasi damai yang dilakukan di Gedung Bawarasa Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Jum'at (7/9/2018) ini disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Trenggalek, H. Mochammad Nur Arifin dan Forkopimda Trenggalek.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan Forkopimda inginkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Trenggalek tetap terjaga dan berjalan kondusif, terhindar dari pertikaian dan permusuhan antar perguruan silat.
Bulan Muharram biasanya digunakan perguruan silat untuk membaiat atau mewisuda para calon pendekar-pendekar yang sudah lama berlatih bela diri, menjadi seorang pendekar.
Sayangnya di bulan yang baik ini sering sekali perguruan silat saling berseteru, apalagi sebentar lagi negeri ini akan menjalankan pesta demokrasi, Pemilu Presiden dan legislatif di tahun 2019 ini, sehingga deklarasi damai ini diharapkan dapat menjaga kondusifitas keamanan di Trenggalek.
Selain bersepakat damai dalam deklarasi dami ini, juga disepakati bersama oleh para pendekar untuk menjaga keamanan dan kelancaran jalannya Pemilu 2019 sekaligus pernyataan untuk menolak berita-berita hoax yang marak muncul.
Kapolres Trenggalek dalam sambutannya menyampaikan pencak silat merupakan suatu budaya asli warisan leluhur yang ada diseluruh penjuru pelosok negeri yang tujuannya untuk mempersatukan bangsa, bukannya untuk memecah bangsa. Sudah seharusnya perguruan silat menjunjung tinggi marwahnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Wakil Bupati Trenggalek, H. Mochammad Nur Arifin menyambut positif kegiatan deklarasi damai ini, diharapkan dengan deklarasi damai ini, keamanan dan ketertiban masyarakat di Trenggalek dapat terwujud dan terus terjaga.
Wabup ini menghimbau untuk para pendrkar dapat mengemplementasikan kemampuan bela dirinya untuk hal yang baik bukannya untuk saling berkelahi, karena pada perinsipnya kita masih saudara, tandasnya.“(Humas)