Ngetung batih bila di artikan secara umum adalah menghitung anggota keluarga, namun tidak demikian bagi masyarakat kecamatan Dongko. Ngetung batih memiliki arti menghitung jumlah keturunan untuk selanjutnya di kumpulkan dan di doakan tiap penanggalan jawa 1 suro atau tahun baru islam.
Ngetung batih dalam empat tahun belakangan ini di gelar dengan cara kirab budaya dan di claim sebagai aset budaya tahunan oleh masyarakat kecamatan Dongko. Tahun ini kegiatan ini di gelar pada tahun saka jawa 1950 JE/1438H/2016.
Sementara Dwi masyarakat desa Dongko menyatakan prosesi kegiatan budaya ngetung batih mulai intens di gelar sejak empat tahun belakangan ini. " sebenarnya tradisi ngetung batih telah di gelar sejak dulu kala. Namun baru empat tahun ini kita gelar tradisi ini secara rutin tiap tahun" kata Dwi di konfirmasi di sela sela prosesi ngetung batih senin 03 Oktober 2016.
Menurut Dwi, ngetung batih memiliki arti secara filosofis yakni tiap tanggal satu suro atau bertepatan dengan tahun baru islam, masyarakat Dongko mengumpulkan keturunan mereka untuk kemudian bermunajat dan berdoa agar di tahun selanjutnya keturunan mereka di jauhkan dari segala mara bahaya dan di berikan kemudahan dalam mengais rezeki.
Seperti tahun sebelumnya kirab prosesi ngetung batih ini di mulai start dari balai desa Dongko menuju finish kantor kecamatan Dongko. Dalam barisan kirab ini mereka seperti biasa mengusung takir plontang serta tumpeng dan hasil bumi. Selanjutnya saat tiba di kantor kecamatan Dongko di lakukanlah prosesi ritual ngitung batih yang di saksikan pula secara langsung oleh Bupati Trenggalek Emil Dardak, Kapolres, Dandim 0806, Ketua Pengadilan, kepala kejaksaan serta unsur pimpinan DPRD dan anggota DPRD yang di berangkatkan dari Dapil 3.
Sementara Bupati Trenggalek Emil Dardak usai prosesi ngetung batih di konfirmasi puluhan awak media mengatakan " bagaimana caranya membuat event ini tahun depan di datangi orang dari luar Dongko. Apa sih yang mereka lihat di desa Dongko ini. Jadi memang dalam pariwisata itu ada istilah DOT atau Destination Origin Time, yang artinya kita mau menyasar ke titik mana originnya apa dan waktunya kapan. Ini menjadi PR bagi kami terutama dinas pariwisata, bagaimana mengemas event ini menjadi event yang memenuhi DOT" ungkapnya.
Masih menurut Emil, prosesi budaya ngetung batih di desa Dongko kecamatan Dongko, saat ini telah di jadikan sebagai event pariwisata provinsi. Menanggapi soal melemparkan ternak ayam di kerumunan masa di akhir prosesi tersebut, Emil menambahkan " itu menarik dan sebaiknya prosesi melempar ayam ini ke depan bisa di ceritakan agar para wisatawan yang datang bisa mengerti" terangnya.