Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin respon cepat keluhan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak mengenai kerusakan jalan. Jalan yang dikeluhkan tersebut merupakan jalan sirip dari jalan utama Raya Kampak-Munjungan menghubungkan dengan Desa Bogoran, Kampak. Sempat diusulkan dalam Musrenbang tahun 2019 namun karena minimnya anggaran dan refokusing anggaran akibat Covid 19 perbaikan jalan ini urung dilaksanakan.
Namun perlu diketahui, ruas jalan ini sebenarnya telah masuk dalam penganggaran APBD induk tahun 2019. Mas Ipin berharap lelang induk 2024 bisa dilakukan lebih awal sehingga jalan yang prima bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Jadi sesuai dengan yang disampaikan oleh Kementrian PUPR kemarin dalam rilis, hampir semua jalan kota/ kabupaten di seluruh Indonesia yang mantap dikisaran 46 hingga 47 persen. Artinya separuh dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat. Kondisinya tidak berbeda dengan di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya karena kita hampir 3 tahun terkena refokusing. Sehingga tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama covid," ujar Mas Ipin, Rabu (10/5).
Begitu Covid selesai, menjelang transisi saya memberanikan diri untuk membangun infrastruktur saya menggunakan dana pinjaman PEN. Itupun untuk jalan kita sudah gelontorkan anggran kurang lebih Rp. 100 miliar. Sisanya sekitar Rp. 150 an miliar untuk rumah sakit.
Terus kemudian contoh di lingkar Pule, separuh susah didanai menggunakan dana PEN. Terus tahun ini beberapa paket sudah masuk lelang. Sedangkan jalan yang kita lalui ini susah diusulkan sejak tahun 2019 musrenbang, 2020 kena refokusing. Kemudian muncul di tahun 2024 ini.
Kita total, itupun di tahun 2024 kita baru punya dana sekitar Rp. 73 miliar untuk bina marga, jadi masih sangat kurang sekali. Hari ini Dinas PUPR diminta presentasi ke pusat, mungkin akan ada dana bantuan juga untuk infrastruktur. Selain juga kita telah mengusulkan beberapa instruksi presiden (Inpres).
Sekarang ini sudah tidak ada DAK fisik. Beberapa jalan kenapa tidak terbangun, itu karena sebelumnya kita usul DAK fisik. Namun terakhir tidak ada DAK fisik, diganti dengan inpres ini. Jadi yang sudah direncanakan akan dibangun oleh DAK fisik, ternyata dananya tidak turun. Makanya kita usulkan lewat mekanisme inpres.
Pengusulannya sudah ke pusat dan ini belum di dok. InsyaAllah dari kemarin beberapa ratus miliar, akan ada sekitar Rp. 86 miliar yang akan turun. Jadi kalau ditotal di anggaran 2024 terkait kebina margaan kita punya Rp. 73 miliar, kemudian kalau Inpres disetujui akan ada tambahan Rp. 86 miliar. Kemudian kalau yang ekspose PU ini juga disetujui, tidak tahu kita akan ada tambahan berapa kembali. Kemungkinan akan bisa menambah kemantapan jalan.
Tapi, di ingatkan oleh Mas Ipin "dana segitu akan menambah kemantapan sekitar 20 % dari total keseluruhan Kabupaten. Kita itu kurang lebih punya sekitar 900 km atau bahkan lebih sekitar seribu km jalan di kabupaten. Belum yang diusulkan di medsos, terkadang juga banyak diluar dari ruas-ruas jalan Kabupaten. Tapi bukan berarti kita tidak juga membenahi. " jelasnya.
"Jadi sebenarnya kalau ada anggaran semua jalan kita bisa bagus. Kita saja, pemerintah sampai hutang-hutang untuk memperbaiki jalan. Apalagi untuk jalan yang bagus kualitasnya itu juga mahal harganya. Seperti contoh beberapa ruas di Dongko, kemudian yang ada di kawasan kota (pertigaan pasar burung) bawahnya di cor dulu baru atasnya dilapiai aspal. Kedepan kualitasnya kita ingin seperti itu," tandas suami Novita Hardini.
Untuk penanganan ruas-ruas utama antar kecamatan, untuk mengurangi kerusakan kita lakukan penambalan. Seperti inikan jalan sirip, jalan utamanya yang ke arah Munjungan, ada beberapa yang merupakan hasil-hasil penambalan. Kita sebenarnya konsen pada kemantapan jalan, cuma memang mekanisme penataan jalan ini yang perlu kita kreatif mencari anggaran. Apalagi yang APBD baru punya 73, semoga nanti dari inpres dan ekpose di Kementerian PUPR juga ada tambahan.
"Ini akan dibangun 2024 induk, tapi kita usahakan lelangnya bisa dilakukan lebih awal. Tapi kalau ada sisi yang berbahaya seperti kedalaman. Kalau sebenarnya dari sisi kedalaman lubang masih dalam batas yang bisa ditolelir. Tapi untuk beberapa ruas seperti di Pule pas ada tanjakan, kalau tidak dibeneri bisa berbahaya maka kita anggarkan emergency. Jadi kita Cor kemudian kita aspal. Mungkin spot-spot yang berbahaya itu dulu yang akan kita coba amankan. Seperti yang di tanjakan-tanjakan nanti kita Dinas PU dilihat lagi, sehingga yang datar-datar seperti ini di induk nanti dilelang. Untuk yang bahaya-bahaya kita atasi dulu," tandasnya. (Prokopim Trenggalek)