Mendapatkan kritikan dari warganya terkait jalan berlubang di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin langsung meninjau jalan yang dikeluhkan oleh warga tersebut. Bahkan mas bupati membalas pantun warga dengan pantun juga.
Bertepatan dengan kegiatan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui program Makaryo Ning Deso Hebat (Mening Deh) di Desa Senden, Kampak, Mas Ipin di tengah padatnya agenda yang harus dijalani, menyempatkan diri untuk merespon keluhan warganya.
Jalan yang dimaksud merupakan jalan sirip yang menghubungkan Jalan Raya Kampak-Munjungan dengan Desa Bogoran. Sudah sempat diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan tahun 2019 lalu, namun tidak dapat direalisasikan karena ada beberapa kali refokusing anggaran.
Meskipun bukan jalan kabupaten, Mas Bupati menganggarkan perbaikan ruas jalan ini dalam APBD induk tahun 2024 nanti. "Ini akan dibangun 2024 induk, tapi kita usahakan lelangnya bisa dilakukan lebih awal," ungkapnya Rabu (10/5).
Senarnya dari sisi kedalaman lubang disini masih dalam batas yang bisa ditolelir. Tapi untuk beberapa ruas seperti di Pule pas ada tanjakan, kalau tidak dibeneri bisa berbahaya maka kita anggarkan emergency. Jadi kita Cor kemudian kita aspal.
Mungkin spot-spot yang berbahaya itu dulu yang akan kita coba amankan. Seperti yang di tanjakan-tanjakan nanti kita Dinas PU dilihat lagi, sehingga yang datar-datar seperti ini, di induk nanti dilelang. "Untuk yang bahaya-bahaya kita atasi dulu," sambungnya.
Masih menurut kepala daerah itu, sesuai rilis yang disampaikan oleh Kementrian PUPR, hampir semua jalan kota/ kabupaten di seluruh Indonesia yang mantap kondisinya di kisaran 46 hingga 47 %. Artinya separuh dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat.
"Kondisinya ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya karena kita hampir 3 tahun terkena refokusing. Kita tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama covid. Begitu Covid selesai, menjelang transisi saya memberanikan diri untuk membangun infrastruktur menggunakan dana pinjaman PEN. Itupun untuk jalan kita sudah gelontorkan anggran kurang lebih Rp. 100 miliar. Sisanya sekitar Rp. 150 an miliar untuk rumah sakit," jelas bupati yang getol memperjuangkan ekologi itu.
Kembali menambahkan, Mas Bupati menyebut "contoh di lingkar Pule, separuh susah didanai menggunakan dana PEN. Terus tahun ini beberapa paket sudah masuk lelang. Sedangkan jalan yang kita lalui ini susah diusulkan sejak tahun 2019 musrenbang, 2020 kena refokusing. Kemudian muncul di tahun 2024 ini. Itupun di tahun 2024 kita baru punya dana sekitar Rp. 73 miliar untuk bina marga, jadi masih sangat kurang sekali," lanjutnya.
Hari ini Dinas PUPR diminta presentasi ke pusat, mungkin akan ada dana bantuan juga untuk infrastruktur. Selain juga kita telah mengusulkan beberapa instruksi presiden (Inpres). Sekarang ini sudah tidak ada DAK fisik. Beberapa jalan kenapa tidak terbangun, itu karena sebelumnya kita usul DAK fisik. Namun terakhir tidak ada DAK fisik, diganti dengan inpres ini. Jadi yang sudah direncanakan akan dibangun oleh DAK fisik, ternyata dananya tidak turun. Makanya kita usulkan lewat mekanisme inpres.
Pengusulannya sudah ke pusat dan ini belum di dok. InsyaAllah dari kemarin beberapa ratus miliar, akan ada sekitar Rp. 86 miliar yang akan turun. Jadi kalau ditotal di anggaran 2024 terkait kebina margaan kita punya Rp. 73 miliar, kemudian kalau Inpres disetujui akan ada tambahan Rp. 86 miliar.
Kemudian kalau yang ekspose PU ini juga disetujui, tidak tahu kita akan ada tambahan berapa kembali. Kemungkinan akan bisa menambah kemantapan jalan.
Tapi perlu di ingatkan tegas Mas Ipin "dana segitu akan menambah kemantapan sekitar 20 % dari total keseluruhan jalan kabupaten. Kita itu kurang lebih punya sekitar 900 km atau bahkan lebih sekitar seribu km. Belum yang diusulkan di medsos, terkadang juga banyak diluar dari ruas-ruas jalan Kabupaten. Tapi bukan berarti kita tidak juga membenahi. " tandasnya. (Prokopim Trenggalek)