Kurang lebih selama 4 bulan, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Trenggalek ditutup akibat pandemi wabah Covid-19. Meskipun pandemi belum dinyatakan usai, namun industri pariwisata secara bertahap mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol tatanan new normal.
Hal itu juga sebagai upaya untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya di sektor industri pariwisata yang cukup terdampak selama masa pandemi. Meski begitu, tidak serta merta seluruh tempat wisata dibuka. Hanya sebanyak 14 destinasi yang telah dinilai siap sesuai prosedur yang ditetapkan.
Salah satunya adalah wisata alam Putri Maron di Kecamatan Bendungan yang secara resmi telah mulai dibuka kembali. Bupati Trenggalek bersama Forkopimda hadir di lokasi wisata alam Putri Maron tersebut meninjau kesiapan sekaligus membuka destinasi wisata di era new normal, Jumat (10/7/2020).
“Kita punya beberapa tahapan setelah kemarin SOP kita sudah mendapatkan juara di Kemendagri, kemudian kita sosialisasikan bagaimana tata cara pariwisata new normal, kemudian Dinas Pariwisata melakukan verifikasi untuk atraksi dan juga destinasi wisata,” tutur Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
“Kita putuskan di fase awal ini ada 14 tempat wisata siap untuk kita buka, tetapi bukanya bertahap untuk wisatawan lokal terlebih dahulu,” imbuhnya.
Sedangkan untuk wisatawan dari luar Trenggalek, disampaikan oleh Bupati Nur Arifin, sebelum datang akan didata terlebih dahulu kemudian ketika sudah datang akan diarahkan menuju check point. Setelah dinyatakan aman dapat melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata yang dituju.
“Dan itu juga untuk memastikan bahwa tempat wisata tidak sampai overload, sehingga masih bisa kita pastikan adanya physical distancing,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Bupati Nur Arifin, bagi destinasi wisata yang telah dilakukan sertifikasi dan sudah dibuka tetap dipantau oleh Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Trenggalek. Sehingga dengan dibuka secara bertahap dapat dilakukan evaluasi ke depannya.
“Sehingga nanti kalau kita lihat protokolnya tidak ditegakkan, kemudian pelaku jasa wisatanya katakanlah ketika dirapid test reaktif dan sebagainya ya harus ditutup sementara kemudian dibenahi lagi protokol kesehetannya,” jelas Bupati.
“Tapi 14 (destinasi) yang hari ini kita launching, ini sudah siap secara protokol kesehatan,” pungkasnya. (Prokopim)