Komisaris Utama PT BPR Jwalita, Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT, menyampaikan bahwa dana CSR BPR Jwalita mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari 50 juta meningkat menjadi 70 juta rupiah. Diharapkan juga olehnya bahwa dengan adanya penyaluran Kredit Gangsar dari BPR Jwalita ini dapat lebih meningkatkan modal usahanya serta tidak terjerat oleh rentenir.

“Yang anda terima nanti mungkin tidak banyak, tetapi mungkin cukup untuk menambah modal, jika dulu hanya 50 orang maka sekarang ada 70 orang yang mendapatkan, hal ini karena anda semua tertib dalam memenuhi kewajiban,” ungkap Bupati Trenggalek periode 2000-2005 dan 2010-2015 tersebut.

Sementara itu, Plt Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin, berharap Kredit Gangsar ini dapat benar-benar membantu pedagang pasar sehingga tidak sampai mencari modal kepada rentenir. Selain itu, dalam sambutan singkatnya, Plt Bupati Nur Arifin juga mendoakan kepada para pedagang pasar.

“Semua pedagang pasar ini saya doakan dan saya minta semuanya untuk yakin bahwa rezekinya halal, melimpah dan barokah,” ucapnya singkat. (Humas)

Dalam rangka realisasi revitalisasi Pasar Pon yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 mendatang, Plt Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin, turun langsung meninjau kondisi Pasar Pon serta para pedagang, Senin (23/4/2018).

Sebelum pelaksanaan, rencananya para pedagang di Pasar Pon tersebut akan di relokasi sementara ke tiga tempat yaitu di bekas Kantor Dinas Dukcapil, seputaran kawasan Pasar Basah, dan Terminal MPU. Terkait hal tersebut, Plt Bupati Nur Arifin sekaligus bertanya jawab dengan para pedagang terkait kesiapan relokasi.

“Ini tadi Dinas terkait mengkonfirmasi bahwa, minggu depan kalau bisa untuk tahap relokasinya sudah dilelang sehingga harapan para pedagang pada saat pasca lebaran sudah bisa relokasi,” ungkap Nur Arifin.

“Setelah itu, nanti kalau sudah relokasi semua maka lelang untuk pembangunan induknya bisa kita mulai sehingga harapannya nanti Agustus kegiatan sudah mulai. Terus kemungkinan juga kita target dua tahun bisa selesai,” imbuhnya.

Selain itu, menjelang relokasi para pedagang, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berencana untuk mengumpulkan para pedagang Pasar Pon untuk bermusyawarah terkait penataan relokasi serta penataan pasca revitalisasi.

“Sebelum puasa kita berkomitmen untuk mengundang semua pedagang, terkait juga untuk menata relokasi juga terkait dengan nanti pedagang biar tahu pasarnya mau dibangun seperti apa, kebutuhan mereka apa, sehingga kita nanti tidak boros karena ini kan biaya APBD sehingga kita bisa lebih luwes untuk menata apa yang mau kita bangun, kan nanti sesuai dengan aspirasinya pedagang,” pungkas Nur Arifin. (Humas)

Didampingi Forpimda dan Pengasuh Ponpes Nurul Hikmah, Plt Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin, meletakkan batu pertama menandai pembangunan gedung Klinik Kesehatan Nurul Hikmah, Senin (23/4/2018) di Desa Rejowinangun.

Turut hadir pada acara peletakkan batu pertama tersebut Forpimda Kabupaten Trenggalek atau yang mewakili, Ketua MUI Trenggalek, Pengasuh Ponpes Nurul Hikmah, pimpinan OPD terkait, Forpimcam Trenggalek, Perangkat Desa Rejowinangun, serta undangan lainnya.

Ketua Yayasan yang juga Pengasuh Ponpes Nurul Hikmah, Ulang Setiadi, SH, MSi, menyampaikan bahwa dengan dibangunnya Klinik Kesehatan Nurul Hikmah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Pertama kita bangun klinik kesehatan ini, dan insyaallah ke depan jika Allah menghendaki akan kita kembangkan menjadi Rumah Sakit Islam,” ungkap Ulang Setiadi.

Pada kesempatan tersebut Plt Bupati Nur Arifin, menyampaikan rasa syukur serta penghargaan kepada Yayasan Ponpes Nurul Hikmah, khususnya dalam membantu memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Semoga niat baik ini bergayung bersambut, semoga niat baik dari Yayasan Nurul Hikmah ini diberikan kelancaran oleh Allah SWT, bisa memberikan cahaya untuk bisa melayani masyarakat, baik lewat pesantrennya, baik lewat lembaga pendidikannya, maupun juga lewat klinik kesehatannya,” tutur Nur Arifin. (Humas)