Mbah Kawak atau Eyang Kawak diyakini masyarakat Trenggalek sebagai tokoh yang membuka kawasan Trenggalek yang dulunya masih dikenal dengan Trenggalih atau terange ing galih (terangnya hati).
Menurut Miskun juru kunci generasi ke 6 Makam Mbah Kawak, Eyang Kawak atau erat dikenal Mbah Kawak ini merupakan tokoh syiar Agama Islam pertama di Trenggalek. Eyang Kawak sendiri konon katanya dari Majapahit sedangkan Eyang Putri masih keturunan kerajaan.
Banyak peziarah menyakini Mbah Kawak ini sebagai Abdul Hamid, ada juga yang menyebut Jaya Lengkoro atau Raden Joyo Lengkoro dan masih banyak nama lainnya. Namun menurut Miskun, sejatinya siapa Mbah Kawak ini belum diketahui.
Bahkan praktisi sejarahpun belum bisa mengungkap siapa Mbah Kawak ini. Miskun sendiri dan beberapa juru kunci sebelumnya juga belum bisa mengungkap siapa sejatinya Eyang Kawak ini.
Dalam setiap dialog gaibnya Eyang Kawak enggan mengungkap siapa sejatinya dirinya. Dituturkan Miskun, "kamu tahu semua yang ziarah disini membawa nama-nama sendiri, sehingga sebut aku Eyang Kawak Kakung Putri saja," tutur Miskun.
"Kalau saya sebut siapa sejati saya, siapa yang percaya. Kalau mereka tidak mau menyebut Kawak, artikan saja sebagai Kawak-kawaknya manusia (awal-awalnya manusia)," cerita Miskun atas komunikasi ghaibnya dengan Eyang Kawak.
Ditambahkan juaru kunci ini "ada banyak tujuan peziarah di sini, ada yang bertujuan meminta pangkat derajad maupun urusan rumah tangga. Biasanya untuk para peziarah yang mencari pangkat derajad biasanya meminta kepada Eyang kakung. Sedangkan untuk urusan rumah tangga biasanya meminta kepada Eyang Putri," tandas Miskun. (Humas)