Menjelang Hari Jadi Trenggalek ke 823, Forkopimda beserta Seluruh Pejabat dilingkup Pemkab Trenggalek menggelar ziarah makam leluhur, Senin (28/8). Ziarah makam leluhur ini merupakan agenda tahunan yang merupakan salah satu rangkaian agenda kegiatan peringatan Hari Jadi Trenggalek ke-823.
Pertama makam yang dikunjungi Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, makam Mbah Kawak, salah satu tokoh yang babat pertama Kabupaten Trenggalek. Dari sini ziarah dilanjutkan ke makam Setono Gedong di Ngantru.
Dari makam Setono Gedong Ngantru dilanjutkan ziarah ke makam Adipati Menak Sopal, yang dikenang masyarakat sampai sekarang karena penataan irigasi Dam Bagong yang membawa berkah irigasi pertanian dan penangguĺangan banjir kala itu.
Dari makam Menak Sopal ziarah dilanjutkan ke makam Kanjeng Jimat Mangun Dipuro di Ngulan Kulon Pogalan. Terakhir rangkaian ziarah ini di makam Adipati Widjoyo Koesumo dan Adipati Ario Poerbonegoro di Astono Girimoelyo Sumber Karangan.
Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc dalam ziarah leluhur ini menyampaikan "kita patut bersyukur, ternyata Trenggalek mempunyai sejarah yang cukup panjang dan beberapa masa, " tuturnya,
"Melalui ziarah ini kita ingin mencoba untuk tetap melestarikan sejarah pendahulu yang dimulai dari beberapa tokoh yang pernah menjadi Bupati, dan juga tokoh-tokoh yang katanya babad alas seperti halnya Mbah Kawak maupun Adipati Menak Sopal," imbuh Emil.
"Ternyata dalam sejarah pendahulu kita ada ikatan ikatan dengan beberapa Bupati tetangga, sepertihalnya pada tahun 1743 Raden Soemotono yang juga punya ikatan keluarga dengan Bupati Ponorogo. Kita juga datangi makamnya putra Jaya Negara, terus ada lagi Kanjeng Jimat Mangun Dipuro, dan saat ini Adipati Widjoyo Koesumo dan Adipati Aryo Poerbonegoro di Astono Girimoelyo Sumber Karangan."
"Ini merupakan pengalaman yang menarik, napak tilas kepemimpinan beliau-beliau, dan mudah mudahan ini akan menambah makna histories dalam melaksanakan hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-823," tegasnya. (Humas)