Trenggalek Ethnic Carnival memang digelar untuk mendorong kreatifitas siswa siswi dalam melestarikan seni budaya tradisional. Tidak hanya kesenian lokal, namun juga kesenian nusantara seperti wayang orang yang juga ditampilkan dalam pawai.
Melalui Ethnic Carnival pula, generasi muda yang biasanya lebih tertarik akan budaya luar, diharapkan semakin mengenal dan cinta terhadap budaya tradisonal, budaya leluhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Seperti penampilan sendra tari wayang orang yang diperagakan siswa siswi SMPN 3 Trenggalek yang mengambil judul Gagrak Ampak-Ampak Ngalengko Dirojo "Sinto Obong". Menceritakan kisah penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana yang membuat geger Kerajaan Kiskenda.
Segera Hanoman, Subali, Sugriwa beserta prajurit kera menghadap Prabu Ramawijaya. Diutuslah Hanoman sebagai duta dan bergegas menuju kerajaan Alengka. Menyelinap di taman sari Pranacitra dan melihat Sinta dalam keadaan sedih.
Singkat cerita, Prabu Ramawijaya dengan dukungan prajurit Kriskenda menyerang Alengka Diraja.
Terjadilah perang yang hebat dibantu pasukan kera. Ngalengka dapat dikalahkan dan Dewi Sinta pun kembali pada Prabu Ramawijaya.
Karena dikemas dengan atraktif dan menarik, membuat penampilan wayang orang dari SMPN 3 Trenggalek tersebut mendapatkan applause dari para tamu kehormatan dan penonton di garis finish. (Humas)