Sepulang dari ibadah Haji di Tanah Suci Makkah, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Bupati Trenggalek langsung temui para pedagang pasar pon yang tengah berduka, lapak dagangannya terbakar, Sabtu dini hari (25/8/2018). Pulang dari Ibadah Haji pertama yang ditemui oleh bupati ini adalah pedagang pasar pon.
Emil Dardak lebih memilih untuk menunda peosesi jamasan pusaka yang menjadi agenda rutin Hari Jadi Trenggalek dan mendahulukan bertemu dengan pedagang.
Kepada pedagang Bupati Trenggalek menyampaikan rasa penyesalannya ketika kejadian kebakaran dirinya dan Wakil Bupati Mochammad Nur Arifin tidak berada ditempat, karena urusan yang tidak dapat ditinggalkan.
Namun Bupati Trenggalek berjanji kepada warga masyarakat untuk bekerja keras disisa masa jabatannya sebelum dilantik menjadi Wakil Gubernur Jatim.
Saat ini yang menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah proses relokasi pedagang pasar secepatnya. Pemerintah menargetkan waktu 1 bulan untuk proses relokasi ini.
Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, menegaskan fokus utama kita dalam kurun waktu 1 bulan ini, proses relokasi bisa berjalan lancar dan adil. Ada 500 los pasar yang bisa kita siapkan. Karena ada katakanlah konversi yang punya kios bisa mendapatkan dua los, ungkapnya
Lebih lanjut Bupati Trenggalek ini menambahkan, kontraknya sudah dan materialnya sedang dipersiapkan, mudah-mudahan bisa secepatnya didirikan.
Suami Arumi Bachsin ini menerangkan, semua pedagang tentunya mempunyai aspirasi, seperti hslnya ingin menempati tempat sementara disini ataupun menempati tempat relokasi, namun tadi kita sepakati terbuka siapa saja anggota paguyuban keputusan ini harus bisa menjadi keputusan bersama.
Mungkin yang berjualan ini sifatnya sementara, namun bila yang relokasi sudah jadi kita pindah semua kesana. Semua pastinya mempunyai keinginan, namun tidak mungkin bisa tertampung semuanya.
Ini yang benar-benar kita memberdayakan peran paguyuban dan direstui oleh seluruh para pedagang.
Ditanya mengenai beberapa pedagang yang berjualan di bahu jalan, Pemerintah tidak memerintahkan maupun melarang,
Menurut Emil Dardak, Ini memang upaya adaptasi dari mereka untuk bertahan hidup, namun setelah kita percepat relokasi tentunya kita putuskan untuk pedagang semuanya ke lokasi relokasi
Senin udah bisa dilakukan pembagian identitas bagi pedagang, yna kemudian digunakan untuk mengikuti undian lapak dagangan sesuai zonasi.
Jadi antara pedagang emas kumpul dengan pedagang emas, sembako dengan sembako, tidak campur aduk, tandasnya. “(Humas)