Upaya pencarian nelayan Prigi Kabupaten Trenggalek yang hilang pada 7 September 2023 akibat tersapu ombak di Pantai Gayasan Kabupaten Blitar hingga kini belum membuahkan hasil. Setelah resmi dihentikan, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersama jajaran kirim doa untuk nelayan hilang agar segera diketemukan.
Doa bersama sendiri dilaksanakan di kediaman Ali Rahmat, Dusun ketawang Desa Tasikmadu RT 012 / RW 002, salah satu korban yang belum diketemukan dalam peristiwa laka laut ini.
Sebelumnya Tim gabungan dari Basarnas TNI-POLRI dibantu nelayan lainnya telah melaksanakan upaya pencarian selama 7 hari dan sempat diperpanjang 2 hari mengakomodir permintaan Kepala Desa Tasikmadu atas harapan keluarga korban. Pencarian sendiri dilakukan di perairan sekitar kejadian maupun menyisir bibir pantai, serta tempat-tempat yang dimungkinkan korban laka laut ini diketemukan.
Dalam pencarian itu sendiri memang terkendala dengan cuaca yang sering berkabut dan di beberapa spot mengalami hujan yang cukup deras. Saat kejadian, sebuah kapal jenis Purse Seine atau lebih di kenal dengan sebutan Slerek mengalami kecelakaan di Blitar. Kapal ini sendiri ditumpangi 23 ABK. 15 orang selamat, sedangkan 8 nelayan lainya hingga kini masih belum di temukan.
Adapun 8 nelayan yang belum diketemukan itu diantaranya Asrofi warga Desa karanggandu RT 15 RW 05; Dio Desa Tasikmadu RT 12 RW 02; Juki Desa Tasikmadu RT 12 RW 02; Tris , Desa Tasikmadu RT 06 RW 01; Ali Rahmat Dusun Ketawang Desa Tasikmadu RT 012 RW 002; Manto (Supriyanto), Desa Karanggandu RT. 08 RW 03; Didik Irwanto Desa Karanggandu RT 03 RW 01; dan Imam Sahroni Desa Karanggandu RT 10 RW 03.
Kirim doa untuk para nelayan yang belum diketemukan, Bupati Trenggalek dalam kesempatan itu menuturkan, "setelah semua daya dan upaya secara fisik dilakukan untuk melakukan pencarian korban, tapi manusia punya batas kemampuan. Kita bisa berencana tapi terkadang rencana Allah itu lebih baik," kata Bupati Trenggalek dalam kesempatan itu.
Bercerita pengalaman hidup, di saat usianya yang masih 16 tahun, Mas Ipin muda harus kehilangan sosok bapak yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagai anak pertama dengan adik yang masih kecil kecil tentunya ini merupakan sebuah pukulan berat baginya. Namun Nur Arifin muda mengambil hikmah dari rencana Tuhan itu. Kejadian ini mendewasakan dirinya hingga seperti sekarang.
"Mungkin kalau bapak saya masih ada, saya sekarang mungkin masih tergantung sama beliau. Mengambil hikmah dari peristiwa itu ternyata Allah punya rencana yang baik terhadap setiap peristiwa yang kita alami," katanya, Selasa (19/9).
Berkaca dari kejadian laka laut, kepala daerah muda itu mengingatkan kepada para nelayan. Ternyata saat mereka melaut ada keluarga di rumah yang menunggu dan menantikan kembalinya mereka ke rumah. "Untuk itu tolong yang pertama bekali diri kita dengan keamanan yang cukup sebelum melaut, pakailah pelampung. Kepada Kepala Dinas Perikanan tolong tambah kemanan bagi nelayan. Sedangkan kepada pemilik kapal yang mampu tolong berikan keamanan secara mandiri, toh yang kita lindungi ini juga keluarga kita," ucap Mas Ipin melanjutkan pesannya.
Selain pelindung diri (pelampung), Bupati Trenggalek juga menyinggung kepesertaan asuransi terhadap nelayan, karena selama 2 bulan terakhir sudah ada 3 kejadian laka laut yang menewaskan nelayan di Trenggalek. Harapannya ini menjadi pelajaran kepada semua nelayan agar membekali diri dan keluarga dengan perlindungan yang cukup. (Prokopim Trenggalek)