Bekerja sama dengan salah satu start up yang bergerak di bidang perikanan, Bupati Trenggalek berupaya tingkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Melalui platform aplikasi FishOn, beragam kemudahan dapat diakses para nelayan mulai dari akses permodalan hingga lelang hasil tangkapan ikan.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat meluncurkan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang digagas olek Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (24/9/2020), mengatakan dengan aplikasi tersebut dapat membantu Pemerintah dalam memantau kesejahteraan nelayan.
“Programnya secara nasional adalah Nelayan Berdaulat, tapi ini ikhtiar kami selama satu tahun untuk mewujudkan bagaimana di Prigi khususnya, nelayan ini bisa menjual hasilnya dengan secara fair melalui sistem lelang,” ungkapnya.
“Dan lelangnya tidak manual tapi sekarang sudah secara online, kita bekerja sama dengan start up Fish On,” lanjut Bupati Nur Arifin.
Diharapkan oleh Bupati Nur Arifin, ke depan dengan kemudahan teknologi tidak ada lagi nelayan yang tidak bisa melaut karena terkendala modal maupun kesulitan dalam menjual hasil tangkapannya. Dalam mencari ikan, nelayan juga dipermudah lewat teknologi fish finder yang disediakan oleh Fish On, sehingga meningkatkan hasil tangkapan.
“Pulang dia bisa ikut lelang, kemudian setelah lelang akan kita bagi mana yang masuk retribusi, mana yang masuk ke nelayan langsung, dan ekosistem ini akan sehat karena transparan dan semuanya bisa mengawal,” tutur Bupati Nur Arifin.
“Jadi intinya bagaimana nelayan tidak lagi terjerat dengan yang namanya ijon, atau tidak bisa melaut karena tidak punya modal, atau sudah melaut sudah keluar modal begitu sampai mendarat ikannya tidak terbeli karena ikannya melimpah kemudian yang beli hanya sekitar situ saja,” lanjutnya.
Dengan sistem lelang secara online, tentu diharapkan semakin memperluas pasar dari hasil tangkapan nelayan. Selain itu, harga yang diterima nelayan juga lebih tinggi. Sehingga diharapkan dapat mempengaruhi indeks kesejahteraan maupun indeks pembangunan manusia.
“Jika harga jual ikannya lebih tinggi, kemudian biaya produksinya lebih rendah, maka nanti margin itu yang kita hitung sebagai nilai tukar nelayan, kalau nilai tukar nelayan tinggi berarti daya beli nelayan tinggi dan akan berpengaruh pada indeks kesejahteraan dan indeks pembangunan manusia secara keseluruhan,” harap Bupati Nur Arifin.
Ke depan, Bupati Nur Arifin menargetkan sekitar 8 ribu nelayan di Kabupaten Trenggalek dapat tercakup program tersebut.
“Memang ini masa percobaan awal, kita batasi 50 sampai 100 nelayan, kemudian jika sistem ini sukses dengan nelayan yang kapal kecil yang bersandar di TPI higienis, nanti akan kita perluas ke seluruh TPI baik yang timur maupun yang barat,” jelasnya.
“Sehingga nanti total akan ada sekitar 8 ribu nelayan yang harusnya bisa ter-coverage program ini,” pungkasnya. (Prokopim)