Menghadiri festival layang-layang di Desa Tumpuk Kecamatan Tugu, Sabtu (5/9/2020), Bupati Trenggalek menekankan bahwa untuk bisa cepat pulih dari pandemi adalah dengan mengandalkan pariwisata. Menurutnya dengan adanya festival layang-layang membuktikan bahwa meskipun di tengah masa pandemi tidak mengurangi kreativitas masyarakat.
Festival layang-layang di Desa Tumpuk sendiri digelar terbatas dengan peserta hanya dari masyarakat sekitar. Namun demikian, diharapkan dapat memicu pergerakan ekonomi di masyarakat.
Jika biasanya festival layang-layang identik digelar di pantai, namun di Desa Tumpuk festival digelar di ruang terbuka hijau (RTH), sehingga ke depan diharapkan dapat dikembangkan sebagai potensi wisata. Dengan menjadi potensi wisata tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Karena kalau ada wisata itu akan ada orang datang, kalau ada orang datang akan ada orang belanja, nah sekarang bisa produksi apapun bingung jualnya ke mana, mau perjalanan khawatir atau tidak diperbolehkan karena Covid-19," ungkap Bupati Nur Arifin.
"Jadi meskipun di Tumpuk daerahnya belum dikenal sebagai kawasan wisata terus kemudian dengan event seperti ini, lalu ke depan fasilitas ruang terbuka hijau dilengkapi, kemudian ada festival layangan berskala nasional atau internasional, maka saya yakin Tumpuk, Tugu, dan Trenggalek keseluruhan akan pulih dengan cepat dari pandemi ini," lanjutnya.
Untuk itu, Bupati Nur Arifin meminta kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan seperti festival tersebut. Karena, menurut Bupati, Pemerintah tentu memiliki kemampuan terbatas untuk membantu perekonomian seluruh masyarakat.
"Yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang ekonomi, salah satunya ya seperti ini, dan saya pesan kepada masyarakat, ke mana-mana jangan lupa memakai masker," pungkasnya. (Prokopim)