Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Trenggalek, rombongan Dekranasda dari Kabupaten Belitung Timur yang dipimpin oleh istri Bupati, Hj. Susy Siswari Yuslih Ihza, berkesempatan untuk belajar membatik warna alam dengan para pengerajin di Trenggalek, Kamis (26/9/2019).
"Alhamdulilah kami dari Dekranasda Trenggalek teriring rasa haru dan bangga, karena apa yang kami lakukan ternyata tidak sia-sia dan terbayarkan dengan adanya salah satu teman kita Dekranasda Belitung Timur, menganggap apa yang dilakukan oleh Dekranasda Kabupaten Trenggalek ini patut menjadi inspirasi bagi mereka," ungkap Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini.
"Kita tadi sudah membuka dengan berbagai paparan mengenai apa yang telah dilakukan oleh Dekranasda Kabupaten Trenggalek mulai tahun 2016 sampai dengan 2019. Kemudian ini tadi kita berjalan-jalan dari Galeri Gemilang sampai ini di pembatik warna alam dan Shibori," imbuhnya.
Disampaikan oleh Novita, bahwa rombongan Dekranasda dari Belitung Timur tersebut tertarik dengan Batik warna alam. “Karena memang beliaunya mengaku dan tantangan dari Dekranasda Belitung Timur kurangnya ilmu pewarnaan alam. Jadi mereka hanya punya dua warna saja (coklat terang dan coklat gelap) dan mereka mau mempelajari bagaimana menghasilkan banyak warna,” tuturnya.
“Tentunya hal ini membuat kami merasa terberkati karena kita menjadi bagian kakinya Tuhan untuk memberikan mereka ilmu bagaimana menghasilkan pewarnaan yang lebih indah dan terus membuat Dekranasda ini bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang,” lanjut Novita.
Novita juga menyampaikan bahwa saluh satu yang membuat Dekranasda Belitung Timur tertarik adalah adanya Galeri Gemilang dimana ada perkumpulan UMKM di seluruh Kecamatan. “Terus adanya Galeri Joeang, web Dekranasda atau kita menyebutnya ekonomi kreatif yang dibangun di Trenggalek,” ucapnya.
“Terus juga mereka tertarik bagaimana kita meng-create UKM atau IKM di Kabupaten Trenggalek, karena mereka sudah memberikan pelatihan namun tidak berjalan. Hal ini menjadikan pertanyaan, apa yang dilakukan Trenggalek? kok, bisa sukses. Tadi saya menyampaikan lagi, kalau kita dari Dekranasda sudah memberikan pelatihan, bimbingan dan pendampingan, jangan lupa lakukan evaluasinya, kalau tidak melakukan evaluasi dan follow up, tentunya akan menjadi kaki yang pincang,” terang Novita.
"Akan menjadi follow up juga setelah hari ini Kabupaten Belitung Timur melakukan studi banding disini, nanti kita akan mencoba menjadwalkan follow up ke Belitung Timur dengan beberapa tim dari Dekranasda Trenggalek dan salah satu pengerajin dari Trenggalek yang akan langsung terjun kesana untuk berbagi ilmu bagi yang membutuhkan. Saya merasa bangga kalau saya punya kesempatan membantu Dekranasda yang ada di Belitung Timur karena mereka juga menjadi bagian dari Dekranasda Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Istri Sekda Belitung Timur, Anini Ikhwan Fahrozi, menuturkan bahwa membatik memang perlu keahlian dan ketelitian untuk menghasilkan karya yang bagus. "Tidak hanya mengikuti alur, namun perlu ada perasaan disaat menggoreskan canting ke kain, kalau diletakkan di bawah keluarnya malam terlalu banyak, sedangkan ke atas sedikit, jadi harus pas, untuk rapi itu tidak semudah yang dibayangkan,” ungkapnya.
Anini juga menerangkan kenapa memilih Kabupaten Trenggalek, diantaranya adalah tentang bagaimana membatik dengan pewarnaan alam. "memilih Trenggalek karena kita dapat banyak mendapatkan informasi, bahwa di Trenggalek ini kita bisa mendapatkan ilmu membantik dengan pewarnaan alam yang bagus, itu berdasar informasi dari Provinsi maupun melihat dari Google," ujarnya.
Disampaikan olehnya, bahwa sebenarnya di Bangka sudah ada Batik Cuan dan Belitung Timur sendiri memiliki Batik Desimpoer namun tidak menggunakan warna alam. Perwarnaan alam hanya menggunakan tumbuhan mangrove yang menghasilkan warna hitam, coklat dan putih. “Sedangkan di Trenggalek warna alam ini warnanya cukup beragam,” tutur Anini.
“Dengan berkunjung dan belajar di Trenggalek nantinya bisa ditindaklanjuti di tempat kami. Ibu Gubernur kami sangat berharap Batik pewarnaan alam ini bisa diteruskan di tempat kami,” pungkasnya. (Humas)