Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Belitung Timur lakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Trenggalek dalam rangka studi tiru. Kunjungan kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Belitung Timur, Hj. Susy Siswari Yuslih Ihza, tersebut diterima langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, di Galeri Gemilang, Kamis (26/9/2019).
Mendapatkan kunjungan kerja, Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek menyambut baik kedatangan para tamu dari Belitung Timur tersebut. Istri Bupati Trenggalek itu pun mengajak untuk melihat-lihat produk unggulan Kabupaten Trenggalek di Galeri Gemilang.
Disampaikan oleh istri Bupati Belitung Timur, Hj. Susy Siswari Yuslih Ihza, bahwa maksud kunjungan kerjanya tersebut adalah untuk melakukan studi terkait keberhasilan Dekranasda Kabupaten Trenggalek dalam mendampingi pelaku UMKM.
"Sebagaimana dengan fungsi Dekranasda, memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan mengembangkan usaha, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku usaha kecil dan menengah," tutur Hj. Susy Siswari.
Kepada para tamunya tersebut, Novita Hardini berbagi tips tentang bagaimana mensinergikan Dekranasda dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mendampingi pelaku UKM di Trenggalek agar lebih maju dan berkembang.
Novita menjelaskan bahwa upaya Dekranasda mendukung Program Trenggalek Gemilang (Gerakan Industri Cemerlang) adalah dengan memberikan pendampingan serta fasilitasi bagi para pelaku UMKM. Dalam program tersebut pelaku UMKM didorong untuk mampu meningkatkan dan menjaga kualitas produknya melalui pendampingan di bidang pengemasan, pemasaran dan sebagainya.
Selain itu juga dikembangkan communal branding, dimana ada satu merek dagang dengan kualitas yang sama, contohnya adalah Batik Terang Galih. Melalui communal branding diharapkan konsumen tidak bingung dalam menentukan merek dan kualitas sebelum membeli. Hal itu juga sekaligus membantu Pemerintah Daerah dalam mengontrol kualitas produk dari pelaku UMKM.
Salah satu keberhasilan dari program communal branding tersebut adalah Batik Terang Galih mampu bersaing di pasar Batik. Bahkan, Batik Terang galih telah memiliki space sendiri di Sarinah, salah satu ritel terbesar yang merupakan pusat perdagangan produk kerajinan khas tanah air.
Pada kesempatan itu, Novita juga menceritakan bagaimana suaminya, Bupati Trenggalek mendorong pelaku usaha mikro dengan melakukan upaya jemput bola dalam hal pemberian ijin usaha gratis hingga (GERTAK) sebagai program rujukan penanganan masalah kemiskinan. (Humas)