According to the research, 90% women's revenue, will reinvest to their kids, family and community. So, if you are wanna see no more stunted children, no more unemployement, no more uneducated children, we must joint on this movement. (Menurut penelitian, 90% pendapatan wanita, akan diinvestasikan kembali kepada anak-anak, keluarga, dan komunitas mereka. Jadi, jika kalian tak ingin lagi melihat anak-anak stunting, tak ada lagi pengangguran, tak ada lagi anak-anak putus sekolah, kita harus bergabung dalam gerakan ini.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat berbicara di sesi roundtables pada forum Concordia Annual Summit 2019 di New York, Selasa (24/9/2019). Dalam kesempatan itu, Bupati Nur Arifin mengatakan bahwa intinya jika ingin melihat dunia lebih baik, kita harus melibatkan wanita dalam ekonomi.
"Karena jika wanita punya pendapatan, 90% akan diinvestasikan untuk keperluan keluarga, pendidikan, kesehatan. Sehingga harusnya tidak ada lagi stunting pada anak," ungkap Bupati.
Bupati Nur Arifin memang dikenal intens dalam memberikan ruang bagi kaum perempuan di Trenggalek untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan. Melalui Musrena Keren (Musyawarah Perencanaan Perempuan dan Kelompok Rentan) maupun Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Disabilitas dan Kelompok Rentan), Bupati berharap kaum perempuan lebih berdaya.
Salah satu upaya di sektor ekonomi adalah dengan memberi fasilitas berupa pijaman bagi pedagang pasar (gangsar) dengan bunga rendah. Sulitnya mengakses permodalan yang murah dan mudah, seringkali menjadi kendala bagi pedagang, khususnya kaum perempuan. Sehingga memaksa mereka untuk berurusan dengan rentenir. Melalui terobosan tersebut, para pedagang dapat mengakses pinjaman permodalan tanpa anggunan dan bunga dengan menggunakan sistem tanggung renteng.
“Jika ingin memotong rantai kemiskinan, berdayakan pemuda dari keluarga miskin agar nantinya mereka yang akan mengangkat derajat keluarganya," tutur Bupati Nur Arifin.
Pernyataan Bupati Trenggalek itu mendapatkan tanggapan positif dari para peserta diskusi. Bahkan, menurut Bupati, semua jaringan yang ada di Amerika siap membantu karena mereka menargetkan outreach hingga 50.000 wanita sedunia. (Humas)