Jalur Kampak-Munjungan telah banyak memakan korban, utamanya bagi kendaraan motor matic. Untuk mengamankan kendaraan ini masyarakat Munjungan dengan kreativitasnya membuat tembok pengaman bagi pengguna jalan. Mereka memasang ban bekas sebagai tembok pengaman di leter S jalur maut Kampak-Munjungan.
Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Bupati Trenggalek sangat mengapresiasi upaya dan peran serta masyarakat Munjungan tersebut dalam peringatan Hari Perhubungan tahun 2018 di Alon-alon Kabupaten Trenggalek, Senin (17/9/2018).
Menurutnya ini merupakan langkah nyata yang sangat luar biasa, ikut berperan aktif memberikan keselamatan bagi sesama.
Namun Bupati Trenggalek masih mengkaji dengan peraturan yang berlaku untuk mengendors upaya masyarakat Munjungan tersebut, bila nantinya langkah ini ditiru oleh masyarakat di wilayah lainnya.
Menurut suami Arumi Bachsin tersebut, "saya terus terang harus mengkaji aturannya bagaimana, tapi kadang-kadang itu niatnya baik dan secara logis itu melindungi," terangnya.
Memasang ban-ban sebagai tembok pelindung itu merupakan sebuah upaya untuk mencegah kecelakaan pengguna motor matic, jadi ini hal yang sangat baik, tutur Bupati Trenggalek ini.
Lebih lanjut Emil Dardak menegaskan, namun pemerintah untuk mengendors secara resmi itu kan ada tatanan aturannya. Makanya tadi saya sampaikan apresiasi kita sebagai kepala daerah dan sebagai personal, sambil kita mencari langkah apa untuk mendukung hal ini, terang bapak dua anak ini.
Ini merupakan sebuah kreativitas, karena dengan Trenggalek yang besar seperti ini 1.300 km2 dan medannya pegunungan, tentunya untuk menyediakan seluruh yang dibutuhkan tentunya tidak mungkin karena ada keterbatasan anggaran. Sehingga peran serta masyarakat inilah yang perlu kita dorong, tandas Emil kepada Humas Pemkab Trenggalek. (Humas)