Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin lantik Pimpinan Baznas Kabupaten Trenggalek periode 2022-2027. Pelantikan Pimpinan Baznas ini sendiri di gelar di Gedung Bawarasa, Senin (28/3/2022).
Mahsun Ismail, mantan Wakil Bupati Trenggalek 2 periode, masih dipercaya untuk menahkodai kembali lembaga pengumpul zakat yang sangat berperan dalam membantu penanganan kemiskinan di Trenggalek itu.
Sepak terjangnya dalam menahkodai Baznas Trenggalek memang tidak perlu diragukan, terbukti dalam pengelolaan zakat yang dikumpulkan, Baznas Trenggalek berhasil mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 5 kali berturut-turut sejak tahun 2017. Predikat WTP ini diberikan oleh lembaga audit eksternal Kuncoro, Sugeng Pamudji dan rekan, Jakarta.
Selain itu Baznas kepemimpinan Mahsun juga berhasil meningkatkan zakat yang diterima dari Rp. 10 juta per bulan menjadi Rp. 350 hingga 400 juta per bulan. Tentunya ini sangat terasa kebermanfaatannya. Salah satunya dalam penanganan kemiskinan.
Dalam pelantikan tersebut ada 1 nama yang merupakan wajah baru dalam unsur pimpinan Baznas Trenggalek dan 3 unsur pimpinan lain masih dipercayakan kepada wajah lama. KH. Baha'udin masuk dalam jajaran pimpinan Baznas dan dipercaya menduduki posisi wakil ketua II yang bergerak pada bidang pendistribusian dan pendayagunaan.
Sedangkan Rohmat Purwanto yang sebelumnya menjadi wakil ketua II dalam periode ini dipercaya menduduki posisi wakil ketua I yang membidangi penghimpunan zakat. H. Mahzudin menduduki posisi wakil ketua III, membidangi keuangan, pelaporan dan H. Rohmat menduduki posisi wakil ketua IV yang membidangi bidang administrasi dan SDM.
Melantik pimpinan Baznas, Bupati Trenggalek tidak lupa mengucapkan selamat pada unsur pimpinan Baznas terlantik. Menurutnya orang pada umumnya akan senang mendapatkan kepercayaan baru, sedangkan di Baznas, yang dipercaya maka akan ada banyak tantangan yang menunggu.
Usai melantik, kepala daerah yang getol memperjuangkan inklusifitas itu berpesan, " saya berharap potensi Baznas bisa terus dikembangkan. Kalau sekarang masih berbasis di ASN, kedepan perusahaan-perusahaan juga harapan kami, serta masyarakat bisa berzakat," ajaknya.
Zakat ini tidak hanya fitrah, tetapi juga zakat mal dan mungkin juga sedekah atau zakat yang bisa digunakan, lanjut Bupati Trenggalek itu. Kita juga sudah mulai merambah, sambungnya melanjutkan, "wakaf produktif, seperti contoh mendedikasikan wakaf itu untuk perumahan disabilitas. Jadi banyak berkahnya dengan Baznas ini dan Baznas selalu WTP, sehingga aman untuk menasarufkan rizqi kita," terangnya.
Mendapatkan kepercayaan untuk kembali memimpin Baznas untuk kedua kalinya, Machsun Ismail bertekad akan meneruskan tugas lebih baik lagi. "Kita akan meneruskan tugas dan tanggung jawab ini, semoga kedepan bisa terus meningkat," ungkapnya.
Mendapatkan tantangan tidak cuma merambah ASN, melainkan juga disektor swasta wabup 2 periode itu menjawab, "ini memang sudah waktunya. Kemarin kita fokuskan ke ASN, karena memang bayangan kami apa yang kita lakukan ini menjadi contohnya," lanjut Mahsun.
Memang harus nampak dulu sambungnya, "dan alhamdulillah satu periode kemarin kita amati sudah lumayan meskipun seperti kata pak bupati tadi belum sampai 100% . Artinya, 2,5 persen kententuan zakat mal, belum sampai ke sana. Namun ini sudah lumayan melihat jumlah yang ada. Kita sudah mulai ke non ASN dan alhamdulillah ada beberapa perusahaan yang mendaftarkan untuk dikelola zakatnya," tandas Ketua Baznas terlantik itu. (Nur/ Dokpim)