Pastikan optimalisasi peran PKK dalam menanggulangi penyebaran wabah Covid-19, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek menggelar teleconference dengan seluruh Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Trenggalek, Senin (30/3/2020). Melalui teleconference juga diharapkan seluruh Tim Penggerak PKK hadir memantau kondisi yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini.
“Kita semua tahu bahwa keputusan Bupati Trenggalek dinilai baik, karena kita betul-betul sangat waspada dan mendisiplinkan diri dalam menjaga siapapun masyarakat luar yang masuk dalam Kabupaten Trenggalek,” ucap Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini.
“Untuk itu kami rasa semua perlu untuk melengkapi segala hal upaya dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek, utamanya dalam memantau atau memonitoring kegiatan anak-anak sekolah usia dini yang harusnya belajar di rumah,” imbuhnya.
Novita menambahkan bahwa tanpa adanya monitoring tidak akan bisa memantau kegiatan anak-anak didik khususnya pendidikan usia dini, apakah benar-benar efektif atau hanya sekedar libur saja.
“Dari 14 Kecamatan ada 3 sampai 4 Kecamatan yang persiapannya sudah cukup baik, dan rencanannya nanti akan saya beri reward bagi Tim Penggerak PKK Kecamatan yang persiapannya sangat baik dalam penanggulangan wabah ini, mereka sudah siap dan sangat bagus terhadap satgas masing-masing,” ungkapnya.
“Seperti Kecamatan Dongko tadi sudah melakukan pelatihan screening dini secara mandiri kepada warganya, ini menurut saya sangat membantu dan ini penting bagi masyarakat,” lanjut Novita.
Selain itu, Novita juga mengajak peran PKK dalam membantu kondisi perekonomian di Kabupaten Trenggalek yang ikut terkena imbas akibat wabah virus Corona saat ini.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Novita berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada. Karena kepanikan justru akan berpengaruh terhadap menurunnya kondisi kekebalan tubuh atau imun.
“Jadi tugas kita adalah berdoa, jaga jarak, kemudian juga bekerja dari rumah dan jangan sampai menggunakan waktu bekerja atau belajar di rumah ini hanya sekedar membuang waktu sia-sia, jadi gunakan waktu ini semaksimal mungkin untuk memantau segala hal yang bisa bernilai produktif,” himbau Novita.
"Nanti juga kami mulai program gerakan atau senam anak dimulai dari rumah yang bisa dishare di handphone wali murid masing-masing, dishare di grup, kemudian itu bisa menjadi kegiatan senam anak-anak usia dini di sekitar jam 10 sampai jam sebelas dalam mengisi kegiatan selama belajar di rumah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Trenggalek, Lies Koerniawati, mengingatkan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir itu harus terus disosialisasikan, kena sinar matahari mungkin juga bisa disampaikan kepada anak-anak usia dini jam 9 atau 10 bisa ada waktu bermain di luar,” pesannya. (Protokol-Dokpim)