Rakor dengan jajaran di Dinas Perhubungan, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trengalek gugah ide gagasan di sektor transportasi masa. Utamanya untuk mendukung sektor pariwisata.
Kepala daerah muda ini mengajak seluruh perangkat di Dinas Perhubungan bisa menyampaikan ide dan gagasannya untuk bisa mengatasi permasalahan transportasi di Kabupaten Trenggalek. "Awal tahun kita coba advertising, ide-ide dan tugas yang menjadi tanggung jawab dari Dinas Perhubungan. Salah satunya kita pingin menciptakan salah satu mobilitas yang kekinian dan nyaman. Terus yang kedua juga tepat waktu", ucap Mas Ipin disela rapat dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek, Selasa (16/1/2024).
Yang juga paling penting tentu mendukung aksesbilitas pariwisata seperti Feeder wisata yang nanti akan disediakan oleh Dinas Perhubungan. Terus juga bagaimana kantung parkirnya, terus haltenya dan terus bagaiamana Commuting ke tempat-tempat wisata.
Kita punya opsi selain kendaraan Feeder nanti kita juga bisa sediakan sepeda wisata. Gambar ini kita sebutnya Stategic Mapping, yang dalam jangka waktu dekat kita eksekusi.
Teman teman tadi, sambungnya menambahkan "idenya liar-liar semua. Sudah mulai mikir cari CSR, kemudian susah mikir ketemu komunitas. Harapannya kalau sudah begini kita ke Dinas ini sudah tahu arah atau gambaran yang sama buat pembangunan di Kabupaten Trenggalek", sambung salah satu Wakil Ketua APKASI itu.
Semoga bisa segera nampak hasilnya dan masyarakat nanti bisa merasakan kerja-kerja baik dari seluruh teman-teman di Dinas Perhubungan. Jadi saya salut sama dinas ini dan saya salut atas waktunya, tutup Mas Ipin.
Teguh, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek menambahkan, rapat dengan Bupati Trenggalek dalam rangka membicarakan Maping Strategic terkait dengan angkutan masa di Kabupaten Trenggalek. "Sesuai arahan bapak bupati, teman teman sangat mendukung rencana target yang telah disepakati bersama tadi. InsyaAllah akan segera kita implementasikan tahapan demi tahapan. Mudah mudahan, tidak terlalu lama ini semua bisa terwujud", terangnya.
Tentunya apa yang dilakukan ini sebagai bentuk upaya mendukung program Mobility Hub, dengan keberadaan Bandara Internasional di Kediri. Nantinya akan ada bus pariwisata dengan rute Pasar Pon-Durenan- Prigi. Sedangkan rute satunya lagi Pasar Pon-Dongko-Panggul.
Nantinya di sepanjang rute akan disediakan halte berbasis green transportation. Halte ini akan dilengkapi dengan Solar Cell, Wifi, Tapping Water. Kemudian Digital Information, Cash Station, Garden Vertikal Rooftop serta Builth in Speaker yang berfungsi untuk menyiarkan informasi.
Dengan fasilitas yang disediakan, harapannya masyarakat sambil menunggu transportasi yang disediakan bisa mengecash HP bila batrei mereka habis. Kemudian bisa menggunakan wifi gratis bila sulit sinyal bahkan bisa mengambil air yang bisa langsung minum dari tapping water yang disediakan.
Titik simpul dari jalur Pasar Pon-Durenan-Prigi sendiri berada di Prigi 360. Ditempat ini disediakan halte untuk penurunan dan juga menunggu kendaraan umum yang disediakan.
Di titik simpul ini nantinya disediakan angkutan Feeder Wisata dan sewa sepeda gratis oleh pemerintah. Harapannya semua ini bisa memudahkan mobilitas pengunjung wisatake tempat-tempat wisatalainnya. Untuk sepeda sendiri disediakan jalur sepedah eklusif, mural lukis dengan tema kearifan lokal setempat.
Sedangkan untuk rute Pasar Pon-Dongko-Panggul, titik simpul sendiri bertempat di halte jembatan Nglebeng. Dari sini wisawatan bisa mengunjungi destinasi Panggul Litle Jogja, Pantai Kili-Kili, Pelang maupun beberapa destinasi wisata llainnya. (Prokopim Trenggalek)