Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali mencoba membuat akselerasi pembangunan di daerahnya dengan membuat strategic maping dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH). Duduk bersama dengan jajaran di dinas tersebut, kepala daerah muda itu ingin mengakselerasi dan menyamakan presepsi, apa yang bisa diperbuat dalam kurun waktu dekat dan kedepan di sektor lingkungan. Dengan begitu masyarakat dapat segera menikmati hasil pembangunan yang dilakukan.
Dalam tata lingkungan ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek ingin mencoba mewujudkan Trenggalek sebagai kabupaten yang indah, bersih, nyaman dan sehat. Salah satu upaya untuk mewujudkan keindahan, akan dilakukan penataan kable yang semrawut menggunakan cable ducting. Ini akan diawali di area perkotaan.
Mas Bupati Arifin juga meminta pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki. Kemudian pedestrian yang memiliki jalur sepeda dengan protected bike lane (perlindungan jalur sepeda).
Ini diyakini akan menambah keindahan, apalagi di jalur sepeda ini nantinya akan di buat semenarik mungkin dengan lukisan mural berwarna warni melibatkan komunitas.
"Dengan jalur yang menarik, berwarna warni dilengkapi dengam protected bike lane, maka otomatis warga masyarakat akan mencobanya. Karena mereka merasa sangat-sangat terlindungi menggunakan jalur ini", kata Mas Ipin saat berdiakusi dengan jajarannya di PKPLH, Selasa (23/1/2024).
Mendorong pemakaian sepeda, harapan Bupati Trenggalek dapat membantu masyarakatnya hidup sehat. Selain itu mengurangi biaya hidup karena mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Namun sayangnya kesadaran masyarakat masih kurang terhadap jalur sepeda yang ada. Bahkan masih banyak masyarakat yang menganggap jalur sepeda ini sebagai jalur parkir.
Tata keindahan kota ini nantinya dapat mendukung Pasar Pon sebagai HUB disektor pariwisata. Karena rencana kedepan
akan ada Bus Pariwisata dengan Jalur Pasar Pon - Durenan - Prigi dan jalurPasar Pon - Dongko - Panggul. "Kedepan tidak ada lagi parkir kendaraan bermotor di Pasir Putih dan Simbaronce. Semuanya dipusatkan di Pantai Prigi. Untuk wisatawan disiapkan penyewaan sepeda gratis dan feeder wisata", jelas Mas Ipin.
Bupati juga mengkritisi keberadaan Outdoor Taping Water yang ada. Pihaknya meminta desain yang digunakan jangan mirip kran cuci tangan (wastafel) atau toilet. Desain yang digunakan diharapkan meyakinkan masyarakat bawasannya air yang disediakan itu benar benar layak minum, sehingga mereka tidak lagi membawa air kemasan, cukup membawa tumbler yang airnya bisa mengambil dari alat tersebut.
Keberadaan PKPLH di Trenggalek diharapkan juga oleh mas bupati bisa memfasilitasi pembangunan rendah carbon di Trenggalek.
Ditanya apa yang dibicarakan saat duduk bersama dengan Bupati Trenggalek, Muyono Piranata, Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek menerangkan " ini tadi terkait dengan urusan lingkungan hidup dan perumahan. Ada beberapa hal yang dapat kami garis bawahi, pertama tentang keindahan kota menyangkut penataan kable di ruang kota", katanya.
Kemudian spot RTH yang dilengkapi dengan fungsi lingkungan lainnya. Terus pedestrian yang dilengkapi dengan jalur sepeda yang terproteksi, imbuh Muyono.
Menyangkut kebersihan, tadi yang ditekankan kebersihan yang menyangkut di wilayah wisata. Ini menjadi prioritas. Lantas kebersihan lingkungan dengan mendorong adanya adipura di tingkat RT. Membuat perangkap sampah dilingkungan dan hunian yang bersih dan sehat. "Bapak bupati tadi menyarankan untuk fokus di 5 kelurahan dengan membuat lomba di tingkat RT. Untuk piloting tunjuk satu rumah yang digunakan sebagai contoh rumah-rumah lainnya", imbuhnya.
Terakhir terkait dengan limbah, kita akan mengadakan kegiatan green office dengan sampah 3 R. Pengelolaan air hujan, hemat energi, energi terbarukan sampai dengan upaya optimalisasi penangkapan gas karbon. Ini yang kita lakukan
Untuk jangka pendek, penanganan kebersihan akan dilakukan segera oleh dinas PKPLH. Seperti halnya melibatkan komunitas, aktivis lingkungan dan pokdarwis untuk menjaga kebersihan di tempat tempat wisata. (Prokopim Trenggalek)