Pada pertemuan bersama di Ruang Rapat VIP Office 4 Hall A JCC (Jakarta Convebtion Center) Senayan Jakarta, Bupati Trenggalek dan enam Kepala Daerah di Pesisir Selatan Jawa mensinergikan kerjasama pelayaran perintis di Selatan Jawa, Rabu (19/7/2017). Hal ini dilakukan selain untuk mendorong terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia, juga untuk mengangkat perekonomian di Pesisir Selatan Jawa dari ketertimpangan dengan Utara Jawa.
Dengan saling bekerjasama tentunya jalur pelayaran perintis di Selatan Jawa ini dapat terbentuk dan peluang-peluang baru perekonomian baru yang dapat tumbuh kembang dengan baik. Pasalnya dengan kerjasama ini pastinya akan terjadi transaksi perdagangan pertukaran masing-masing komoditas lokal antar daerah maupun transaksi lainnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, menyatakan, "Pelayaran perintis ini adalah suatu terobosan bersama atara beberapa Kepala Daerah di pesisir Selatan Jawa, untuk merubah paradigma kita yang selama ini selalu Utara centrik. Di Selatan ini kita memiliki suatu keyakinan dan harapan bahwa daerah di Selatan ini yang saling terhubung dengan jalur pelayaran perintis, ekonomi akan bisa mencari peluang-peluang baru," ungkap Emil Dardak.
Ditambahkan olehnya, "dengan terobosan ini orang Cilacap bisa mikir bagaimana bisa trading dengan Banyuwangi, orang Bali di Benoa bisa berfikir bagaimana trading melalui laut dengan Pangandaran. Nah ini adalah visi yang kita gambarkan dalam bentuk peta, yang berisikan lokasi-lokasi dan pelayaran perintis tersebut yang ditanda tangani oleh 7 kepala Daerah " imbuhnya.
Dijelaskan oleh Bupati Trenggalek, 7 Kepala Daerah mulai dari Sukabumi, Pangandaran, Cilacap, Kulonprogo, Pacitan, Trenggalek dan Bayuwangi, menyepakati kerjasama pelayaran perintis ini dengan membubuhkan tanda tangan direncana lokasi pelabuhan perintis sebagai bentuk komitmen dan dukungan bersama.
Selain itu tidak ada alasan bagi tujuh Daerah ini untuk tidak setuju, karena hal ini merupakan sesuatu yang memang benar-benar bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat di Selatan Jawa, yang saat ini notabenenya merupakan titik-titik kantong kemiskinan yang penting di Selatan Jawa," tandasnya. (Humas)