Wujudkan Net Zero Karbon, Pemerintah Kabupaten Trenggalek Bangun Kebun Raya Bambu di Perkebunan Dilem Wilis Kecamatan Bendungan. Upaya ini mendapatkan banyak dukungan baik dari para akademisi maupun praktisi.
Menjaga kelestarian ekologi digadang dapat berdampak berdampak ekonomi menjadi cita cita besar RPJPD Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dan ini juga mendapatkan dukungan dari DPRD Kabupaten Trenggalek.
Diperkebunan Dilem Wilis, Kebun Raya Bambu akan dibangun. Berbagai varietas bambu akan dikembangkan, diteliti hingga dikembangkan untuk hilirisasinya. Eli Hendrik Sanjaya dari Pusat Sains dan Rekayasa LPPM Universitas Negeri Malang mengatakan, "kami dari UM ikut men-support. Dari para akademisi mencoba mensupport dari berbagai bidang," katanya.
Kami dari biologi nantinya lebih kepada varietasnya Bambu. Kemudian Carbon Capture kajiannya dari kimia. Selanjutnya dari Geografi untuk Land Degeneration Mitigation. Kemudian ada dari pangan, terus dari mesin juga nanti ketika mau diproduksi produk usaha, realisasinya.
Ada juga seni kriya kerajinan bambu dan macam-macam nantinya. Di UM ada banyak fakultas yang insyaallah sangat senang bisa berkontribusi terhadap Pemkab Trenggalek untuk Konservasi Bambu, mulai dari tanamannya hingga hilirisasi produknya nanti.
Ditanya tujuannya, perwakilan dari Pusat Sains dan Rekayasa LPPM Universitas Negeri Malang itu menjelaskan "tujuannya tentu sama dengan yang disampaikan Bupati Trenggalek, yaitu keberlanjutan. Jadi kita tidak hanya memikirkan diri kita saja, namun juga anak cucu kita nanti. Termasuk juga menjaga ketersediaan air, karena konservasi bambu juga menjaga keberadaan air sangat bagus," terangnya.
Apalagi air ini menjadi kebutuhan pokok bagi kita semua.Dengan adanya konservasi bambu ini nanti, keberadaan air bisa terus mengalir sehingga menjaga keberlanjutan.
"Tadi ekonomi sirkular juga sempat disinggung oleh pak bupati juga dan intinya InsyaAllah UM siap untuk berkontribusi mendukung pencanangan konservasi bambu dalam mendukung perwujudtan Zero Carbon di Kabupaten Trenggalek. Kebun Raya inisebagai miniaturnya," tutup pria itu di Dilem Wilis, Bendungan, Kamis (4/7/2024).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat penanaman bambu di Kebun Raya ini mengatakan 'UM salah satu Stake Holder dan juga banyak dari beberapa NGO, serta bebeberapa pihak lain seperti Bengkel Hijau Indonesia, Cabang Dinas Kehutanan kemudian Kementrian, Perhutani, TNI, Polri, semuanya masyarakat ikut mendukung untuk kita bisa memiliki Kebun Raya Bambu," ucapnya.
Dan Kebun Raya Bambu ini nanti menjadi semacam laboratorium hidup, yang berfokus kepada bagaimana ekonomi dan ekologi itu bisa berjalan beriringan. Jadi ini sebenarnya cerita yang sudah sering kita ceritakan, mimpi yang sudah sering kita mimpikan.
Tapi Ini kalau di tol step untuk menuju ke langkah-langkah besar selanjutnya. Karena kita tahu itu kalau ditanam sekarang, mungkin baru tiga setengah tahun nanti untuk kita bisa bisa merasakan hasilnya secara konkrit.
"Jadi ini perjalanan panjang, butuh nnia, butuh stamina, butuh Istiqomah. Karena kalau nggak mungkin nanti aktor-aktor nya protol semua. Akalau aktornya potrol semua, ya nggak bakal jadi apa-apa. Hari ini cuman jadi ceremony saja. Jadi itu yang kita harapkan, semua aktor-aktor ini bisa terlibat sampai cita-citanya nanti tercapai," tandas bupati muda Trenggalek itu. (Prokopim TGX)