Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak melakulan kunjungan ke Kabupaten Trenggalek, Minggu (21/7/2019) untuk menutup rangkaian kegiatan Porsadin IV Jatim yang digelar di Kabupaten Trenggalek.
Disela kunjungannya Wakil Gubernur Jatim ini blusukan ke lokasi relokasi Pasar Pon, yang menempati eks terminal MPU Trenggalek. Kunjungannya kali ini untuk melihat kondisi pedagang dilokasi relokasi dan sekaligus memantau harga-harga kebutuhan pokok.
Cabe menjadi komoditas yang disikapi karena memang harganya yang melonjak tinggi. Menurut pendamping Khofifah dalam Pemerintahan Provinsi Jawa Timur tersebut menyebut pelonjakan harga cabe karena ada perubahan perilaku petani paska cabe anjlok.
"ada beberapa konsekuensinya pada saat kemarin cabe itu jatuh, ada perilaku yang berubah dari petani cabe. Sehingga yang terjadi malah kebalikannya," ujanya.
Kita berharap panen cabe di Tulungagung, Kediri dan Nganjuk pada bulan akhir Juli bisa diantisipasi harganya dengan baik.
Ini adalah contoh pada waktu itu petani bandeng ingin segera menanam padi yang akhirnya harga bandeng jatuh.
Untuk mengantisipasi fluktuatif harga kebutuhan pokok, Provinsi Jatim ingin mendorong sistem informasi untuk bahan pokok (Siskaperbako) terkoneksi dengan suplainya bukan hanya dimana. Bukan hanya harga di pasar berapa melainkan timingnya seperti apa.
Ini yang ingin kita coba, kalau ini bisa berjalan maka kita bisa mengantisipasi. Karena semua ini biasanya masalah timing, semua tanam cabai terus ketika panen mereka bingung mau petik ternyata over suplai.
Ini yang kita dorong dengan program informasi super koridor, bagaimana suplai terkoneksi dengan dimana. Namun sementara kita melakukan pemantauan, tandasnya. (Humas)