Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berharap KKN mahasiswa dari UGM bisa membantu Trenggalek meroket. Senin (1/6/2019) Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menerima Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Trenggalek dan bersyukur KKN-PPM ini bisa dilanjutkan.
Kepada mahasiswa Bupati termuda di tanah air tersebut menuturkan bahwasanya kita tidak bisa menyelesaikan masalah Indonesia bila kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan di Desa. Ada sesuatu yang perlu kita bangkitkan di desa.
Diceritakan oleh bapak tiga anak ini, di desa mungkin mahasiswa akan menemukan banyak masyarakat mengantungkan hidup dari buruh migran. Secara ekonomi dengan pekerjaan ini mungkin akan tercukupi namun secara tidak langsung banyak permasalahan lain yang timbul seperti angka perceraian tinggi, banyak anak kurang kasih sayang dan lainnya.
Diharapkan dengan KKN-PPM ini para mahasiswa dapat mengadopsi permasalahan permasalahan ini, dan mentransformasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah kepada masyarakat. "Buat masyarakat merasa terkesan dengan kehadiran kalian," tutur Nur Arifin.
Ditambahkan oleh suami Novita Hardini tersebut, target Trenggalek lainnya adalah bisa menjaga keberlangsungan hidup kedepan dengan menjaga lingkungan. Saat ini pemerintah tengah menggagas lomba Adipura Desa, diharapkan kehadiran mahasiswa bisa mendorong masyarakat lebih serius dalam Adipura Desa.
"Tolong adik-adik semangati, sehingga lahir regulasi peraturan di desa, sehingga sumber air bisa bersih dan tidak ada lagi sampah dibuang sembarangan, sehingga lingkungan eksis dan terjaga," ajaknya.
Ditambahkan Bupati ini, Trenggalek mempunyai jargon Meroket (Maju Ekonomi Rakyatnya; Orang, Organisasinya Kreatif; dan Ekosistemnya Terjaga). Akan menjadi percuma bila Trenggalek berkembang bilamana ekosistemnya tidak terjaga, anak cucu kita kedepan tidak bisa melihat terumbu karang, penyu di pantai dan beberapa hal lainnya.
Ada sebanyak 89 mahasiwa UGM yang melakukan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Trenggalek yang terbagi di tiga Kecamatan, Panggul, Bendungan dan Watulimo. Dalam tugasnya para mahasiswa ini akan didampingi tiga dosen pembimbing lapangan yang salah satunya pengusul tema KKN.
Dra Wiwin Widyawati Rahayu, M.A. Dosen pembimbing lapangan sekaligus penggaul tema kegiatan ini menuturkan bahwasanya KKN mahasiswanya di Trenggalek merupakan KKN kedua. Karena KKN ke 2 tentunya para mahasiswa akan menindaklanjuti hasil KKN sebelumnya.
Bila KKN sebelumnya dilakukan di dua Kecamatan, KKN kali ini menyasar di tiga Kecamatan, Panggul, Watulimo dan Bendungan. Para mahasiswa ini akan melakukan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat di Trenggalek hingga 18 Agustus mendatang. (Humas)