Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah fokus melakukan pembahasan Perubahan APBD tahun 2024 bersama DPRD. Kamis (1/8) Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara menyerahkan Nota Penjelasan Ranperda Perubahan APBD 2024 kepada DPRD melalui sidang paripurna.
Pembahasn secara maraton karena eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Trenggalek tidak ingin ada jeda perubahan anggaran di tahun ini, pasalnya akan ada pergantian masa jabatan DPRD periode 2019-2024 ke periode 2024-2029. Selain itu tahapan Pilkada serentak juga tengah berlangsung. Untuk itu keduanya bersepakat untuk segera menyelesaikan pembahasan APBD perubahan ini.
Disinggung mengenai Perubahan APBD tahun 2024, Wakil Bupati Syah Natanegara usai menyerahkan Nota Penjelasan Ranperda Perubahan APBD ini menyampaikan,
"sama-sama kita ketahui ada penambahan signifikan untuk perbaikan jalan, sekitar Rp. 18 miliar. Meskipun sama-sama kita tahu, inj tidak bisa mengatasi persoalan jalan, tapi minimal ini sedikit banyak semoga bisa membantu perbaikan jalan yang ada di Kabupaten Trenggalek," ucapnya.
Selain itu juga, sambungnya menambahkan 'kita persiapan peralihan kekuasaan tidak hanya di DPRD tapi juga di eksekutif karena kita akan menyongsong Pilkada 2024," jelas Mas Syah.
Melengkapi pernyataan wakil bupati itu, Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam menjelaskan "agenda hari ini kita melaksanakan rapat paripurna penyampaian nota perubahan APBD tahun 2024. Dan perlu kita ketahui bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan perubahan APBD, pertama terjadi perubahan KUA PPAS," imbuhnya.
Kemudian yang kedua adanya SILPA dan kemudian pergeseran APBD. Dan itu dilaksanakan hari ini dan selanjutnya akan segera kita tidak lanjuti dengan rapat rapat berikutnya. Karena hari ini kita berpacu dengan waktu, sebagaimana kita tahu pada tanggal 26 Agustus kita harus ada perubahan atau pergantian masa jabatan DPRD periode 2019-2024 digantikan periode 2024-2029.
Oleh sebab itu, kami marathon untuk bisa selesaikan, agar tidak ada terjadi jeda. Karena PAK ini harus dilaksanakan sebelum bulan September.
Nominalnya ini sudah mencapai Rp. 2 triliun lebih dari data APBD, walaupun sedikit karena belanja kita mendapatkan Rp. 1,9 triliun. Kurang lebih ada defisit Rp. 100 miliar. Tapi itu itu akan ditutup melali keuangan yang akan datang.
"Kita dalam tahun 2024 ini, konsentrasi untuk pembangunan, karena perlu kita ketahui bahwa tahun 2023 kemarin kita banyak uang yang harus kita keluarkan untuk pembiayaan Pilkada secara serentak. Sehingga ini kita optimalkan untuk menyelesaikan program-program yang harus tuntas di tahun 2024," tutup Samsul. (Prokopim TGX)