Menjelang prosesi Hari Jadi 829 Trenggalek di tahun 2023 ini, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjalani tradisi jamasan. Namun tradisi jamasan kali ini sedikit berbeda karena ada Prasasti Kamulan, penanda 829 umur Trenggalek yang dulunya hanya berupa replika, kini telah berpulang ke Trenggalek.
Kemudian ada tambahan 2 pusaka lagi pemberian dari Keraton Ngayogyakarta, sehingga dalam tradisi jamasan tersebut kesemuanya dibersihkan. Sesuai tradisi setelah dijamasi pusaka pusaka ini selanjutnya disemayamkan ke Balai Desa Kamulan untuk selanjutnya di doakan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat di sana.
"Hari ini mungkin berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, karena prasasti yang menandai 829 tahun Trenggalek sudah pulang ke Kabupaten Trenggalek. Dan masuk ke dalam rangkaian prosesi hari jadi," tutur kepala daerah yang juga erat disapa Gus Ipin itu, Rabu (30/8) di Ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Kalau tahun-tahun sebelumnya, sambung Mas Ipin menambahkan, "prasasti itu disimpulkan dengan replika. Catatan isi prasastinya sekarang sudah pulang. Kemudian yang membuat berbeda lagi, kita memiliki dua pusaka baru pemberian dari Keraton Yogyakarta. Yang satu berupa Tombak Wignyo Murti dan satunya lagi berupa Songsong Ayomsih," imbuhnya melanjutkan.
Jadi semuanya nanti, akan di inapkan di Kamulan dan di sana para tokoh agama akan mendoakan. Kemudian akan di boyong kembali menuju Pendopo Kabupaten Trenggalek dengan prosesi kirab pusaka. "Berarti ada 7 pusaka yang dijamas," terang Mas Ipin.
Untuk pusaka yang biasanya dijamas pada tahun-tahun sebelumnya ada 2 tombak korowelang, Songsong Tunggul Nogo dan Panji lambang Kabupaten Trenggalek. Bila ditambahkan dengan Prasasti Kamulan dan 2 pusaka pemberian dari Kraton Ngayogyakarta totalnya menjadi 7 pusaka. (Prokopim Trenggalek)