Bingung pilih tempat nongkrong, Jwalita Reborn bisa jadi pilihan ketika berada di area kota di Kabupaten Trenggalek. Dinamakan Reborn karena dulunya tempat ini sempat menjadi tempat idola bagi para pemuda nongkrong di era tahun 90 an hingga awal tahun 2000.
Namun seiring perkembangan waktu, tempat yang dulunya menjadi tempat pilihan para pemuda nongkrong dan uji kreativitas itu mulai ditinggalkan penggemarnya.
Ditangan pemuda-pemuda kreatif, tempat ini coba dihidupkan kembali. Tentunya dengan wajah dan konsep baru. Diharapkan dengan konsep itu Jwalita Reborn bisa lagi menjadi pilihan masyarakat menghilangkan penat.
Anjar Laksono P. S., pemuda yang menginisiasi lahirnya Jwalita Reborn berharap Jwalita bisa menggapai kembali masa kejayaannya. Banyak kenangan yang bisa di ingat olehnya hingga sekarang. "Kenangannya banyak, karena di sini dulu tempat nongkrongnya para pemuda. Dengan kita hidupkan kembali semoga orang-orang yang seumuran saya bisa bernostalgia dengan Jwalita," tutur Cethul sapaan akrab pria ini.
Sedangkan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat melaunching tempat ini, mendukung lahirnya kembali Cafe Jwalita. Menurutnya sangat baik bila semakin banyak tempat representatif bagi masyarakat untuk mencari tempat hiburan yang positif.
Namun menurut kepala daerah muda itu masih banyak yang perlu dibenahi. "Kadang yang datang itu keluarga kecil. Berkunjung bersama anak, sehingga perlu ada sarana bermain anak, sehingga mereka nyaman karena anaknya bisa bermain," tutur Mochamad Nur Arifin memberikan masukannya.
Mas bupati senang karena selain tempatnya yang menarik, makanan yang dijajakan juga kekinian. Untuk lebih menarik minat pengunjung, kepala daerah yang getol mendorong inklusifitas itu meminta kepada pengelola untuk tidak canggung berkolaborasi dengan yang lain. Misalnya komunitas musik, selain bisa memecah keheningan group band biasanya punya komunitas tersendiri yang bisa meramaikan Jwalita Reborn. Terus juga kolaborasi dengan sektor ekonomi lainnya.
Kemudian lampu lampu di pintu masuk sehingga masyarakat tahu ada tempat nongkrong baru. Intinya harus kreatif karena berdekatan dengan Alun-alun yang ada Cara Free Day setiap Jumat malam hingga Minggu. Terus pelataran Pasar Pon yang buka setiap hari, tandasnya. (Prokopim Trenggalek)