Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar prosesi hari jadi ke-827, Selasa (31/8/2021). Prosesi hari jadi ini berjalan denhan protokol kesehatan yang ketat.
Ada beberapa prosesi yang tidak bisa dilaksanakan dan diganti dengan beberapa kegiatan yang memungkinkan dan aman dari penyebaran Covid 19.
"Yang penting syarat spiritualnya tercukupi. Artinya pusaka tetap diarak, kemudian prosesi hari jadi tetap dan wayangannya kita mengambil ruwatannya saja," terang Bupati Trenggalek usai mengikuti serangkaian kegiatan prosesi hari jadi tersebut.
Jadi sebisa mungkin meminimalisir kerumunan orang, lanjutnya menambahkan. "Kemudian yang berbeda adalah kalau dulu pejabat eselon kita undang di pendopo, ini kita laksanakan secada Hybrid melalui Zoom Meeting tadi," imbuh pria yang manjabat Ketua KNPI Jatim itu.
Tradisi lain yang juga tidak nampak dalam hari jadi kali ini, berebut tumpeng. Diitiadakan, karena dipastikan tidak memenuhi protokol kesehatan. "Sekarang kita ganti prosesi itu dengan setiap ASN memberikan 1 paket sembako. Karena pada dasarnya tumpeng yang diperbutkan pada dasarnya adalah bahan pokok. Dan masyarakat memperebutkan untuk mencari berkah dalam prosesi ini," jelas Bupati Trenggalek.
Semuanya kita minta dengan berpakaian jawa dan melaksanakan bansos. Jadi minimal satu ASN 1 paket sembako. Hampir ada sekitar 7 ribu paket sembako yang telah terbagi selama prosesi hari jadi ini.
Kemudian juga tadi kita luncurkan gerakan orang tua asuh untuk 167 anak yatim yang sampai saat ini sudah kita bukakan rekening di Bank Jatim. Nanti setiap rekening itu silahkan donatur yang ingin berpartisipasi mendukung gerakan orang tua asuh karena orang tuanya meninggal korban Covid 19.
Untuk vaksinasi kita mendapatkan bantuan dari TNI AL, Panglima Komando Amada II beserta seluruh jajaran. Ada sekitar 30 ribu vaksin yang dalam 2 hari ini akan kita habiskan.
Jadi kita mengucapkan terima kasih, karena pada kesempatan seperti ini tidak ada kado terindah kecuali kado kesehatan, tutupnya. (Aji/ Dokpim)