Tiga episode Live Karnaval Inbox SCTV di Trengalek telah sukses digelar selama dua hari 6 dan 7 Agustus. Berjubelnya penonton di Alon-alon Trenggalek tidak menyurutkan antusiasnya warga masyarakat yang ingin melihat. Hal ini menandakan acara yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta ini memang banyak peminatnya.
Pada kesempatan ini, mengenai Inbox sukses digelar H. Mochamad Nur Arifin Wakil Bupati Trenggalek menyatakan kalau saya bilang sukses atau tidak sukses itu semu, artinya semua itu tinggal respon kita setelah ini seperti apa. Yang jelas memang banyak yang menginbox saya dari luar kota, karena acara ini menjadi surprise. Mereka kaget, o....di Trenggalek ternyata kulinernya juga banyak, ternyata banyak orang kreatif dan banyak orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu akan banyaknya potensi di Trenggalek. Kerajinan itu mereka kira hanya ada di Jogja atau di Bali saja, ternyata di Trenggalek ada dan masyarakatnya bisa. Seperti tadi ada pengukir bentuk wajah dari kayu, ternyata prosesnya pembuatannya cepat dan hasilnya baik. Contohnya seperti tadi punyaknya host dikerjakan setelah dua jam sudah bisa jadi. Nah, sekarang ini tinggal kita membawa kemana Kabupaten Trenggalek. Konten lokal Trenggalek ini bisa ditangkap apa tidak, kalau sudah dikenalkan pastinya orang akan banyak melirik Trenggalek, dan kita haus lebih berani mengambil inisiatif.
Kami berharap masyarakat memandang dengan sudut pandang positifbility, jangan memandang sudut pandang mata presepsi. Kalau mata presepsi itu hasilnya bisa banyak hal, oh.. ini begini, oh.. ini begitu dan sebagainya. Sedangkan bila dari mata positif bility, tiap sesuatu hal yang terjadi itu pasti ada hikmahnya", ungkapnya.
Tidak perlu hal baik, hal burukpun ada hikmahnya. Contoh, Ayah saya meninggal itu saja bagi saya pastinya itu hal yang buruk. Namun dibalik meninggalnya Ayah saya, ada hikmah yang bisa saya ambil, yaitu saya bisa belajar usaha dengan serius, bahkan bisa membawa saya menjadi Wakil Bupati. Mungkin bila Ayah saya masih ada, hidup saya mungkin masih berfoya-foya tidak jelas. Itu simpel contohnya, namun saya harapkan masyarakat bisa mengambil pointnya. Jangan hanya melihat sisi mata presepsi, melainkan lihatlah kedepan sisi positif bilitynya seperti apa. Kalau dilihat sekarang masyarakat kita merupakan masyarakat majemuk. Beragam ideologi, pertarungan adat, pertarungan budaya begitu kuat sekali. Sedangkan yang bisa kita lakukan adalah melakukan kompromi-kompromi yang tetap kukuh pada diri kita sendiri".
Sedangkan dalam Inbox SCTV kemarin pada setiap pergantian segment, keunggulan kita selalu muncul. Di dalam acaranya pun dikenalkan kuliner, kerajinan serta banyak keunggulan yang bisa dimunculkan. Bahkan ketika saya diminta menyanyi saya bawakan lagu I Love Trenggalek, saya tidak mau membawakan lagu lain. Selain itu saya dan band pengiring tidak menggunakan kostum yang aneh-aneh, melainkan menggunakan kaos brandnya anak-anak muda distro Trenggalek ini.
Jadi ya itulah yang saya harapkan, namun itu semua saya kembalikan kepada masyarakat. Saya himbau jadilah kita sebagai manusia yang pandai-pandai mengambil hikmah, harus tetap percaya diri, harus kritis tapi suportif", pungkasnya. (Humas )