H. Moch. Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek menegaskan dalam pembukaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pelaksana SLRT (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu), Rabu (19/9/2018) di Balai Benih Ikan Trenggalek, mengentaskan kemiskinan di Selatan Jawa samahalnya ikut mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Pernyataan Mochammad Nur Arifin ini cukup beralasan, karena kantong kemiskinan Indonesia paling banyak berada di Selatan Jawa. Bila kemiskinan di Selatan Jawa ini berkurang tentunya angka kemiskinan Nasional juga ikut berkurang juga.
Tak hanya menyinggung hal tersebut, Wakil Bupati termuda di tanah air ini juga menegaskan masalah pengentasan kemiskinan merupakan masalah kemauan dan hati nurani, pasalnya dengan kemauan yang dibarengi keihklasan pastinya upaya ini dapat terlaksana dengan baik.
Diceritakan panjang lebar oleh wabup pemegang rekor MURI tersebut, bagaimana semangat gerakan tengok bawah masalah kemiskinan dan kerentanan (GERTAK) guna mengatasi kemiskinan di Kabupaten Trenggalek yang dianggap berhasil.
Karena dengan sistem kegotongroyongan bersama ada ketersediaan anggaran untuk menanggulangi masyarakat miskin yang kesulitan biaya pengobatan, penyediaan rumah layak huni dan berbagai program lainnya.
Gertak juga mengajarkan kepada semua pihak untuk bisa menengok bawah bilamana dirinya mendapatkan bantuan untu bisa merenung kembali layakkah mendapatkan bantuan dan mau menengok kebelakang, masih adakah yang lebih layak mendapatkan bantuan ini dibandingkan dirinya.
Moch. Nur Arifin juga menegaskan sebenarnya tidak ada kekeliruan data untuk penerima bantuan, "sebenarnya bukan salah datanya, melainkan yang salah karena kita update data kemiskinannya 3 tahun sekali. Padahal mutasi data kemiskinan di lapangan itu cukup cepat sehingga 3 tahun ini kondisi yang ada di lapangan ini sudah banyak berubah," tutur Arifin.
Karena hal inilah Pemerintah Trenggalek membentuk relawan yang tanpa pamrih melakukan verifikasi dilapangan sehingga bantuan kemiskinan dapat tepat sasaran.
Komitmen yang luar biasa dalam upaya pengentasan kemiskinan ini, Pemkab Trenggalek ditunjuk menjadi salah satu pelaksana SLRT (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu) ini.
Hadir dalam Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pelaksana SLRT, Wabup Trenggalek H. Moch. Nur Arifin, Kadinsos P3A, dr Ratna Sulistyowati, M.Kes, Ihsan Nurdin Hartanto dari Kemensos dan beberapa narasumber dari Seknas SLRT. (Humas)