Membuka Workshop Strategi Pembelajaran Inovatif Bagi Sekolah Dasar, di Hotel Hayam Wuruk, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara minta setiap pendidik kembali menyisipkan pelajaran akhlak meskipun itu hanya sebentar.
Apapun pelajarannya, baik itu Matematika, Bahasa Inggris ataupun mata pelajaran lainnya, pelajaran akhlak diminta untuk bisa disisipkan. Alasan mas wabup karena tantangan pendidikan saat ini tidak sederhana.
"Mungkin 10-20 tahun yang lalu, saat para guru yang saat ini mengajar menjadi murid, guru menghukum/ memarahi muridnya merupakan suatu hal yang bisa. Tidak ada dendam ataupun melaporkan kepada orang tua. Namun sekarang ini tantangannya berbeda. Yang dulu itu wajar, sekarang ini semua itu tidak wajar," kata Wabup Syah.
Dengan adanya workshop ini diharapkan Mas Syah lahir inovasi-inovasi baru sehingga pendidik saat ini bisa menghadapi dinamika pendidikan saat ini. "Pentingnya pendidikan akhlak, apapun pelajarannya saya harapkan bisa disisipkan pelajaran akhlak," sambung wakil kepala daerah muda itu.
Apalagi Pemerintah Kabupaten Trenggalek mempunyai visi misi MEROKET (Maju Ekonomi Rakyatnya, Organisasi atau orangnya kreatif dan Ekosistemnya Terjaga). Untuk mencetak orang-orang kreatif sesuai visi misi pemerintah Kabupaten Trenggalek itu, tidak bisa instan. Perlu proses yang panjang dan peran pendidik sangat penting di sini.
Di ingatkan kembalin oleh mantan aktivis kepemudaan itu, "panen guru juga tidak bisa instan. Perlu proses dan penantian panjang, karena kesuksesan anak didik akan terlihat beberapa tahun kedepan. Untuk itu pengabdian yang tulus dan ikhlas saya harapkan. InsyaAllah pahala akan terus mengalir untuk mereka," tutup Mas Syah. (Prokopim Trenggalek)