Pantai Mutiara II dipilih menjadi laboratorium lapangan pengelolaan sumberdaya pesisir oleh UIN Sunan Ampel Surabaya. Hal itu ditandai dengan penanaman transplantasi terumbu karang oleh Bupati Trenggalek bersama puluhan mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Sains dan Teknologi UINSA, Kamis (12/10/2023).
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi keberpihakan civitas akademika terhadap lingkungan hidup. Ia menyamakan dengan bagaimana gerakan pemuda di masa revolusi memperjuangkan kemerdekaan. Kemudian di era kemerdekaan mencita-citakan kestabilan hingga berujung pada reformasi.
"Setelah reformasi kita mencita-citakan adanya kemajuan, tapi kemajuan ini sekarang terhantam isu-isu keadilan, termasuk keadilan ekologis," tutur Mas Bupati Ipin di hadapan puluhan mahasiswa UINSA.
"Mungkin ke depan juga anak muda itu perjuangannya adalah kemerdekaan dalam hal keberlanjutan ekologi, dalam hal ekonomi yang berkelanjutan, mungkin menjadi perjuangan kita yang baru," lanjutnya.
Mas Bupati Ipin berharap aksi konservasi lingkungan hidup ini menjadi langkah baik, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga secara sosial maupun kemanusiaan.
"Semoga langkah kecil kita akan berdampak di tempat lain juga, teman-teman perlu tahu bahwa oksigen terbesar itu tidak diproduksi dari hutan tropis yang kita punya, tetapi sebenarnya dari pesisir laut," ungkapnya.
"Nah, ketika taman-taman di bawah laut itu tidak hidup maka tidka akan ada fitoplankton, tidak akan ada flora fauna yang kemudian bisa menghasilkan oksigen dan menyerap karbon," imbuh Mas Ipin.
"Jadi terima kasih, semoga teman-teman nanti sering balik ke sini sehingga nanti dilihat sama masyarakat Trenggalek dan semua ikut tergerak," pungkasnya.
Mas Ipin tak lupa berpesan untuk tidak membuang sampah sembarangan karena kembalinya akan ke laut juga. Jadi menjaga ekosistem laut itu dimulai dari hulunya. (Prokopim Trenggalek)