Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia umumkan desa wisata terbaik pada malam puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Dari desa untuk Indonesia bangkit menjadi tema yang diusung pada acara digelar di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf RI, Minggu (30/10/2022).
Setelah sebelumnya masuk dalam 50 besar, Desa Wisata Pandean dari Kabupaten Trenggalek berhasil menjadi juara harapan I kategori Desa Wisata Berkembang pada ADWI 2022. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Ir. Basuki Hadimuljono berkesempatan menyerahkan penghargaan bagi 5 terbaik kategori tersebut.
"MasyaAllah, saya bersyukur mewakili masyarakat Trenggalek juga Desa Pandean Kecamatan Dongko, ini adalah sebuah momentum di mana kami baru 1,5 tahun sudah bisa membawa pulang piala ini," ungkap Pokdarwis Dewi Arum Pulosari Desa Wisata Pandean Ririn Setyo Widihastuti.
"Saya persembahkan untuk masyarakat Trenggalek tercinta, mudah-mudahan ke depan Trenggalek bisa lebih baik lagi dan bisa naik lagi prestasinya," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang hadir dalam malam puncak ADWI 2022 menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf RI. Karena menurutnya, pariwisata berbasis komunitas yang ada di desa melalui desa wisata saat ini menjadi primadona baru pariwisata di Indonesia.
"Kalau dulu kita terkenal dengan destinasi-destinasi yang besar, sekarang desa wisata ini mulai diangkat levelnya, diangkat ke tingkat nasional bahkan internasional," tutur Mas Bupati Ipin.
"Sehingga Trenggalek masuk di sini dan ini sesuai dengan value dan juga misi dari Trenggalek yang ingin mengangkat pendapatan masyarakat, langsung ke masyarakat dengan multiplier effect yang banyak melalui desa wisata," sambungnya.
Penghargaan tersebut, ditambahkan oleh Mas Ipin juga sebagai pengobat duka atas bencana alam yang melanda Kabupaten Trenggalek. Di mana Desa Wisata Pandean juga ikut terdampak.
Menurut Mas Ipin, meskipun menjadi juara harapan I, namun untuk kategori Desa Wisata Berkembang bukanlah suatu hal mudah mengingat baru dirintis sekitar 1,5 tahun yang lalu.
"Jadi cukup membanggakan dan ini mengobati duka kita, meskipun PR-nya tetap besar ke depan bagaimana desa wisata ini terus eksis, terus inovatif dan bagi Bu Ririn dan teman-teman sekalian kalau sudah bisa landing seperti ini ke depan yang dicari bukan sekedar bagaimana Desa Wisata Pandean," jelas Mas Ipin.
"Tetapi saya berharap nanti juga bisa jadi pembina untuk desa-desa wisata yang lain yang juga baru mulai merintis," lanjutnya mengharapkan.
"Karena mimpi kita tidak akan besar Pandean sendiri, tetapi kalau Pandean bersama dengan desa-desa yang ada di Trenggalek nanti semuanya besar, maka Trenggalek akan menjadi kota/kabupaten yang komplit yang orang mau healing dengan tipe wisata seperti apapun di desa-desanya nanti akan tersedia," pungkas Mas Ipin. (Prokopim Trenggalek)