Kepala Dinas PUPR, Ramelan, ATD., optimis target 4 bulan yang ditetapkan oleh Bupati Trenggalek untuk pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan IGD RSUD dr. Soedomo bisa tercapai.
Mantan Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan ini meyakini itu karena melihat cara kerja PT. Pembangunan Perumahan, Tbk., atau yang biasa disebut PP ini sangat luar biasa. "Kalau melihat cara kerjanya saya yakin selesai. Seperti membuat jalan ini hanya butuh waktu 2 hari. Mulai menggali, memasang bekisting dilakukan hanya dalam kurun waktu 2 hari saja," terang Kepala Dinas PUPR Trenggalek itu.
Apalagi melihat rekam jejak BUMN ini tidak perlu diragukan lagi. Beberapa rumah sakit telah didirikan baik itu untuk penanganan Covid maupun non Covid. Dekat ini hasil karya perusahaan ini adalah Rumah Sakit Merauke Papua yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Dijelaskan juga oleh Ramelan, bila pembangunan 2 fasilitas layanan publik itu menggunakan sistem Design and Build. Design and Build sendiri merupakan kontrak konstruksi pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan suatu bangunan dimana Penyedianya memiliki satu kesatuan tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan konstruksi.
Ini baru pertama dilakukan di Trenggalek karena selama ini konstruksi itu direncanakan oleh konsultan perencana, dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi dan diawasi oleh konsultan pengawas.
Kalau ini beda, lanjut mantan Kabag Pembangunan Setda Trenggalek itu, "karena butuh waktu cepat dan pekerjaan komplek dibenarkan menggunakan Design and Build. Jadi dia merencanakan dan membangun. Sedangkan yang mengawasi dan yang mengendalikan itu manajemen kontruksi," terangnya.
Ini pekerjaan pertama kali di Kabupaten Trenggalek, dengan APBD (anggaran DAU) menggunakan Design and Build. Pelaksananya oleh PT. Pembangunan Perumahan, Tbk., dan managemen konstruksinya oleh PT. Indah Karya. Keduanya sendiri BUMN.
Sedangkan ditanya terkait total pagu anggaran sendiri, menurut Kepala Dinas PUPR ini senilai Rp. 150 miliar. "Namun angka itu belum tentu semua. Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati, sebelum dibayar diaudit dulu. Yang dikerjakan inilah yang dibayar. Bisa jadi hanya seratus sekian, namun dalam perencanaannya ada ruang negatif atau satu lantai, sehingga dalam pelaksanaannya bila sisa, bisa untuk pembanguanan lantai dua atau 3," tandasnya.
Bupati Trenggalek sendiri menginginkan adanya percepatan. Dilaksanakan 4 bulan dari waktu 6 bulan di dokumen kontrak. Alasannya, Bupati Trenggalek ingin penanganan Covid 19 di daerahnya lebih komplek. Tidak hanya testing, traching dan vaksin-nya saja, melainkan treatmen-nya juga bisa dilakukan dengan maksimal.
Apalagi sesuai trend penyebaran Covid, pelonjakan kasus terjadi di tengah tahun saat libur lebaran, dan awal tahun pasca Natal dan tahun baru. Dengan punya 2 bangunan itu Trenggalek diharapkan punya kentangguhan yang lebih. (Aji/ Dokpim)