Kegigihan Trenggalek dalam memperjuangkan pengarustamaan gender dan perlindungan anak diganjar penghargan Anugrah Prahita Ekapraya (APE) kategori utama oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
APE sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Di Trenggalek, komitmen ini didukung dengan kebijakan pemerintahan yang sangat supportif, sehingga pengarustamaan gender dan perlindungan anak tidak hanya menjadi slogan belaka. Banyak program yang dijalankan berpihak kepada perempuan, anak dan kelompok rentan. Bahkan ada ruang bagi kelompok ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan melalui Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Musrena Keren).
Selain itu kehadiran perempuan di bidang politik dan pemerintahan juga cukup terasa. Ada beberapa posisi top leader di Pemerintahan Trenggalek yang diduduki oleh perempuan. Terus disektor pemberdayaan saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek berikhtiar mendorong 5.000 pengusaha perempuan baru di daerahnya. Dan ini menjadi salah satu program strategis yang tengah dijalankan.
Kenapa harus perempuan karena sesuai dengan survey yang ada, bila perempuan ini berdaya maka penghasilan yang didapat lebih banyak kembali kepada keluarga. Baik untuk perbaikan gizi keluarga maupun peningkatan kualitas pendidikan anak. Ini salah satu alasan kenapa Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin cukup ketol memberikan ruang kepada perempuan untuk berdaya.
Penghargaan Anugrah Prahita Ekapraya (APE) Kategori Utama untuk Trenggalek sendiri diserahkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak secara virtual, Rabu (13/10/2021).
Bupati Trenggalek, usai menerima penghargaan ini, "terima kasih afirmasi dan rekognisi dari pemerintah republik melalui kementrian, bahwa kita berada di kategori utama untuk pemberdayaan gender Anugerah Parahita Ekapraya (APE)," ungkapnya.
"Tapi kita termotifasi untuk jadi kategori mentor," imbuh Bupati Arifin yang ingin berusaha meningkatkan capaian yang ingin diraih oleh pemerintahannya.
Jadi memang perlu partisipasi perempuan dalam politik dan kepemimpinan. Kita sudah mulai untuk di jajaran pemkab, beberapa jabatan strategis perempuan menjadi top leader. Tapi yang perlu juga masyarakat harus memberi peran seperti perangkat desa.
Desa-desa yang perangkat desanya terdapat beberapa perempuan, itu kejaran kejaran targetnya, seperti SDGis desanya cenderung lebih baik daripada yang tidak. "Seperti ini kemudian bisa didorong. Juga keterpilihan perempuan sebagai legislatif, perlu lebih mengenal ke masyarakat, sehingga bisa lebih menyuarakan kepentingan perempuan, anak dan kelompok rentan melalui perwakilan perwakilan perempuan," ajak pri yang juga menjadi Ketua KNPI Jatim itu.
"Seperti kata Pak Muhajir Efendi, kalau kita ingin pembangunan baik, pemberdayaan manusia baik, kita harus memaksimalkan pembangunan yang tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, namun juga perempuan. Karena nanti bisa mendongkrak ekonomi dan juga meningkatkan kualitas sumberdaya manusia," tandasnya. (Nur/ Dokpim)