Berlokasi dikaki gunung Wilis, tepatnya di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup unik dan manarik. Selasa (31/5) bertempat di aula Kecamatan Bendungan, Bupati Trenggalek melaunching Desa Wisata Dompyong dan pengukuhan anggota Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Kabupaten Trenggalek.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Wakil Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin beserta jajaran Forkopimda dan SKPD.
“Desa Wisata merupakan salah satu potensi wisata baru yang mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat melalui potensi alam yang ada dimasing-masing desa. Dengan mengambil misi dari spirit kearifan lokal,” ucap Andi Yuwono selaku Ketua ASIDEWI Indonesia
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Desa Wisata Dompyong ini memiliki potensi wisata alam yang perlu untuk digali. "Saya mengucapkan terima kasih kepada ASIDEWI yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya selama tiga bulan bersama-sama dengan masyarakat Dompyong untuk mewujudkan Desa Wisata Dompyong ini,” ungkap Bupati.
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Dompyong dapat menikmati keindahan alam di lereng Gunung Wilis serta arena uji adrenalin seperti flying fox. Selain itu wisatawan juga disuguhkan suasana asri desa hutan dengan menginap di rumah penduduk setempat.
Dengan konsep "Tourism Heritage & Culture" , wisatawan akan dipandu untuk mengunjungi pabrik kopi Van Dillem yang merupakan peninggalan jaman kolonial Belanda yang hingga kini masih bisa berfungsi. Pabrik kopi ini dirancang ramah lingkungan karena menggunakan tenaga hidro, atau mengandalkan tenaga air.
Pada kesempatan itu pula Bupati Emil didampingi wakilnya Mochammad Nur Arifin sempat meninjau beberapa tempat wisata sekaligus merasakan keindahan alam yang ada di Desa Dompyong seperti berwisata di Coban Rambat, peternakan sapi perah di kandang koloni, tempat penggilingan kopi bekas peninggalan Belanda dan mencoba sensasi flying fox. (HUMAS)