Jalur sepeda di Trenggalek menjadi lebih berwarna. Ini gegara komunitas mural di Kabupaten Trenggalek. Menurut Bupati Trenggalek pihaknya memang sengaja menggandeng pelaku seni mural untuk membuat jalur sebeda lebih berwarna, tujuannya agar warganya bisa berlalu litas secara aman.
Merujuk beberapa negara maju, memberikan warna pada jalan dipercaya dapat mendorong lalu litas yang lebih aman bagi pengguna sepeda maupun pejalan kaki. Kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin "mural ini prototyping kkit, mempraktekkan salah satu riset di beberapa negara yang sudah maju sebelumnya. Bahwa untuk bisa berlalu lintas dengan aman, kemudian untuk mempromosikan ruang untuk pejalan kaki, mempromosikan ruang utuk pengguna sepeda caranya dengan warnai jalan-jalan kalian," ungkapnya, Rabu (22/5/2024) di seputaran Alun-alun Trenggalek.
Lebih lanjut Wakil Ketua APKASI itu menambahkan, "karena di Trenggalek itu jalannya relatif sempit, kalau kita bikin jalur sepeda terproteksi itu akan memakan ruang cukup banyak. Kita akan coba awal nanti, kita lakukan pewarnaan," paparnya.
Prototype nya mulai dari pusat kota, nanti ke Pasar Pon sebagai Mobility Hub. Jadi di Pasar Pon nanti ada area e-commerce, ada area tempat halte dan juga pusat informasi ada di sana. Juga area display, ruang terbuka hijau dan juga pusat pusat kegiatan serta sentra PKL dan yang lainnya.
Jadi Pasar Pon akan menjadi Hub sedangkan Connecting Areanya justru di tempat wisata yang kita utamakan. Kita juga tengah menyiapkan Prototype untuk pariwisata. Nanti akan ada, kalau di luar negeri itu kendaraan yang setiap harinya hanya memutar destinasi-destinasi wisata.
Jadi satu orang membeli tiket itu sudah bisa kapanpun naik. Mulai dari Prigi 360 ke Pantai Mutiara atau muter ke destinasi-destinasi lainnya. Jadi nanti akan ada suthelle bus yang dipusat kota yang mendapatkan trayek langsung ke Bandara Doho di Kediri. Kalau memang harus suthelle di Terminal Tulungagung, ya nanti dari Pasar Pon ke Terminal Gayatri terus kemudian lanjut ke Doho. "Jadi itu cita-citanya," tegas Mas Ipin.
Ini dalam rangka transportasi berkelanjutan, juga untuk mendukung pariwisata. Dan yang paling penting misi pengurangan emisi karbon. Untuk pariwisata, maksudnya saya membayangkan bahwa orang yang ingin berwisata ke Trenggalek sehari tapi tidak punya budget menyewa mobil, saya ingin pengalamannya simpel dan nggak ribet.
Turun dari Bandara Doho, langsung naik Bus langsung ke Pasar Pon. Dari situ mereka bisa menggunakan sepeda yang kita punya untuk mencari penginapan atau seperti apa. Dari Pasar Pon, sepeda nya bisa dinaikkan ke Bus menggunakan Bicycle Rack. Tinggal menunggu jam dan bisa naik dari Pasar Pon ke terminal pariwisata. Dari terminal pariwisata mereka bisa bepergian naik sepeda atau menggunakan Feeder Wisata.
Nanti kita sesuaikan tiket masuk wisata kita beli di Prigi 360. Itu nanti sudah otomatis
mendapatkan free Feeder wisata. Kita usahakan ada atau tidak ada penumpang tidak menunggu lama lama, jamnya berapa-berapa nanti kita atur. Kita lagi bekerjasama dengan Blojek kemudian dengan Buspack dan segala macam, sehingga masyarakat dengan HPnya nanti bisa tahu jadwalnya kapan dan sekarang ada dimana.
Kemudian nantinya orang punya pengalaman untuk menjelajahi Trenggalek itu lebih menarik lagi dan nanti akan kita lebarkan. Harapannya jalur sepesa ini nantinya dapat mempercantik sentral sentral ekonomi kerakyatan. Awalnya yang tidak tahu di sana itu ada sentral sentral kuliner menjadi tahu. Nanti mungkin bisa kita hidupkan kembali Night Ride. Kita pernah punya event sepeda malam. "Pusat kuliner kerakyatan nanti akan dilalui jalur sepeda sehingga harapannya dapat menghidupkan perekonomian mereka," tutupnya.
Mengawali mural jalur sepeda, Bupati Trenggalek mengajak seluruh Kepala OPD untuk melukis mural di jalur sepeda Depan Pendopo Manggala Praja Nugraha. Mereka tak segan memainkan kuas dan berimajinasi warna dalam kanvas jalur sepeda.
Kemudian Decky, praktisi lukis mural yang ikut ambil bagian dalam pewarnaan jalur sepeda itu menjelaskan mural yang dilakukan di beberapa titik sudah terkonsep. Konsepnya sudah disetujui oleh Bupati Trenggalem dan pengawasannya dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek.
Untuk konsep di depan Pendopo Manggala Praja Nugraha sendiri Deki mmenjelaska "konsepnya main warna, menggunakan warna-warna ceria agar orang yang melihat itu bahagia," ucapnya.
"Setiap titik konsepnya berbeda. Seperti di depan SMP 3 nanti konsepnya pendidikan. Ada permintaan nanti anak anak menggambar di sana," jelasnya. (Prokopim Trenggalek)