Sepertinya sosok perempuan ini tidak mengenal kata lelah. Ditengah kesibukan menjadi Ketua Tim Penggerak Kabupaten Trenggalek dan sederet organisasi yang bergerak di sektor kemanusiaan, Novita Hardini, SE., masih mau berbagi hal positif dengan banyak orang.
Blusukan dari satu sekolah ke sekolah lainnya, penggiat perempuan dan UMKM itu tidak segan berbagi ilmu, tips dan pengalaman dengan para siswa SMA sederajad. Kamis (11/5) siswa SMAN 1 Karangan yang disasar. Dari tempat ini nantinya bergeser ke SMA dan SMK yang ada, baik negeri maupun swasta.
Memilih generasi muda atau milenial, perempuam yang merupakan owner dari Yayasan UMKM Perempuan Perintis (UPRINTIS) Indonesia berharap generasi milenial ini bisa menapaki kesuksesan di usia muda.
Momentum bonus demografi, yang puncaknya diperkirakan terjadi pada usia emas republik ini tahun 2024, coba dimanfaatkan pendamping Mochamad Nur Arifin itu bisa bermanfaat bagi yang lain.
"Di era ini, kita dipaksa untuk menjadi lemah. Mana dari itu penting bagi saya selaku Bunda PAUD nya Kabupaten Trenggalek untuk berbuat sesuai, mengadakan apa ya? Seperti sekolah gratis untuk anak-anak yang bisa menjadi pionir nantinya," tutur Novita.
Banyak bermunculan pejabat dan tokoh muda di era ini, seperti suaminya dan beberapa daerah di Jawa Timur saat ini menurut penggiat UMKM itu sebagai tanda dimulainya bonus demografi. Momentum ini diharapkan olehnya bisa ditangkap oleh generasi milenial saat ini dengan menyiapkan diri dengan baik. Bukan tidak mungkin kesuksesan bisa diraih diusia muda tidak harus menunggu tua. Semua bisa diraih dengan berusaha.
"Berusaha modalnya pahami kebutuhan pasar yang saat ini mayoritas diduduki oleh usia milenial. Kemudian untuk bisa sukses menjadi entrepreneur juga harus memahami dulu tentang ilmu kepemimpinan. Pemimpin dalam hal ini bukan berarti lahiriyah seperti menjadi pejabat negara, melainkan punya kemampuan untuk menginstal, mempengaruhi, mengambil keputusan dan berdiri di atas kebenaran," lanjutnya menambahkan.
Perlu dicatat, sambung Novita Hardini "kalau mau sukses menjadi entrepreneur kita harus memimpin diri kita terlebih dahulu. Apa harus punya kemauan untuk terus belajar belajar, belajar dan belajar. Tidak ada orang sukses yang malas-malasan, enggak mau belajar. Karena keberuntungan itu bukan hidayah, tapi upaya dari kita untuk menjemput rezeki dan keberuntungan," pesan ibu 3 anak itu.
Ketua TP PKK Trenggalek ini juga menjelaskan apa alasannya memperjuangkan pemberdayaan perempuan, "tadi saya memberikan sekolah gratis kepada siswa siswi di SMAN 1 Karangan yang kemudian akan berlanjut ke sekolah sekolah yang lain. Banyak kita membahas tentang koperasi, namun kalau kita belajar berbahasa Indonesia ada kalimat umum dan khusus yang umumnya adalah bagaimana saya mengajak dan memajukan mendorong menstimulasi perempuan-perempuan yang ada di Kabupaten Trenggalek Ini bisa memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Kabupaten Trenggalek. Khususnya menjadi generasi yang memberi kontribusi besar untuk Trenggalek," ungkap Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Kamis (11/5).
Kenapa perempuan, imbuh perempuan energik itu, "bukan berarti laki-laki nggak perlu, tapi di sini laki lagi dan perempuan perlu saling support satu sama lain. Kata pepatah laki-laki dan perempuan itu seperti seekor sayap merpati. sayap yang kanan laki-laki dan yang kiri perempuan. Bisa juga yang kanan perempuan yang yang kiri adalah laki-laki, kalau salah satu sayapnya patah maka tidak mampu terbang tinggi. Jadi kalau ingin menjadi penerus pemimpin di Kabupaten Trenggalek misalnya, maka carilah pasangan yang mendukung dan menydh-dorong kamu ada di posisi tinggi dan bisa memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat Trenggalek," ajaknya.
Diharapkan oleh Novita, apa yang dilakukan olehnya saat itu diharapkan bisa menjadi modal besar generasi milenial itu untuk menjemput masa depan yang cerah.
Apa yang dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten disambut baik Kepala SMAN 1 Karangan, Toyib Mashuri. Menyebut kegiatan penggiat perempuan ini sebagai kuliah umum. "Apa yang beliau sampaikan tadi sangan memotivasi anak anak. Mendorong anak menjadi wirausahawan sukses, tidak harus menunggu nanti tapi mulai sekarang," ujar Toyib.
Diharapkan olehnya apa yang sudah dimulai ini tidak berhenti di sini saja. Diharapkan ada tindak lanjut seperti pendampingan pendampingan kepada siswa. (Prokopim Trenggalek)