Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek blusukan ke rumah-rumah warga yang tergolong miskin ekstrem. Kehadiran istri Bupati Trenggalek itu dalam rangka untuk memastikan masyarakat yang tergolong dalam kemiskinan ekstrem tersebut mendapatkan intervensi program dari pemerintah.
Ada puluhan rumah yang dikunjungi oleh penggiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan itu. Bahkan salah satu yang dikunjungi rumah Bu Tuminah yang sempat dikunjunginya tahun 2019 lalu.
Perekonomian ibu 2 anak ini terpuruk setelah kematian suaminya, saat ini ada intervensi program PKH untuk menopang perekonomian keluarganya. Rumah yang didiami juga mendapatkan bantuan bedah rumah sehingga menjadi lebih layak huni. Bangganya, meskipun dalam kondisi kekurangan, 2 anak Tuminah tidak putus sekolah.
"Tadi pagi kami menyampaikan bantuam untuk teman-teman penerima manfaat PKH. Sejumlah 200 lebih penerima manfaat PKH, setelah itu kami berkunjung ke beberapa rumah warga yang masih dikategorikan di dalam ekonomi miskin ekstrem," ucap Novita Hardini di sela kunjungannya.
Jadi kami memberikan bantuan, sambung perempuan cantik itu "untuk bisa dimanfaatkan mereka dan juga mengontrol apakah ada layanan yang sampai ke rumah masyarakat yang tadi sudah kita kunjungi. Alhamdulillahnya ada hasil positif juga, setelah mengunjungi beberapa rumah kami bisa memantau seperti layanan BPJS apakah mendapatkan layanan dengan baik. Terdaftar apa belum sebagai penerima manfaat bantuan dari pemerintah kabupaten, pusat atau provinsi," imbuhnya.
Kemudian hari ini saya berdiri di rumah yang 2019 lalu sempat saya datangi. "Saya jatuh cinta dengan 2anak laki-laki yang sangat luar biasa. Yang kebetulan masih sekolah. Harapan saya tentu, meskipun warga ini tergolong warga yang miskin ekstrem namun tidak ada anak-anaknya yang putus sekolah. Kita harus jemput bola untuk bisa cek keadaan masyarakat," tandasnya.
Untuk penanganan masalah kemiskinan ekstrem sendiri, pemerintah akan melakukan kerja keroyokan dengan semua perangkat daerah yang ada. Harapannya dengan kerja keroyokan penanganan kemiskinan ekstrem ini bisa lebih masif lagi. (Prokopim Trenggalek)