Cara-cara lama mulai ditinggalkan, kini lahir cara-cara baru yang diyakini lebih efektif dalam kegiatan coaching Boot Camp Bloomberg Harvard City Leadership Initiative di Trenggalek. Meskipun menurut Plt. Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin (Gus Ipin), Boot Camp masih dalam tahap prototipe dan testing, namun hasil dari pendampingan yang dilakukan Bloomberg dan Harvard University semakin terasa.
Masyarakat Trenggalek yang mayoritas adalah petani tentu menjadi konsen inovasi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam kegiatan tersebut. Cara lama dinilai kurang efisien karena membutuhkan banyak biaya dan juga dimungkinkan kurang tepat sasaran.
Jika dulu sosialisasi perkembangan teknologi pertanian dilakukan dengan turun kelapangan, ke depan Pemkab Trenggalek akan lebih mengoptimalkan perkembangan teknologi. Melalui video tutorial diharapkan dapat mengantikan cara sosialisasi manual, sehingga dengan mudah Pemerintah maupun masyarakat mengunduh dan menyebarkan informasi tersebut.
Plt. Bupati Nur Arifin, yang ikut dalam pelatihan dari Amanda Noonan di Galeri Djoeang, Kamis (2/5/2019), mengatakan bahwa pendampingan dari Bloomberg Harvard sudah memasuki penghujung kegiatan."Intinya Bloomberg dan Harvard ketika mendampingi inovasi, mereka ingin inovasi yang diciptakan oleh Pemerintah Daerah itu yang berorientasi kepada masyarakat, human centered design policy," ungkapnya.
"Jadi kalau selama ini kita membuat kebijakan dengan hanya pertimbangan teknokratis, hanya mementingkan apa yang dibutuhkan tanpa kita tahu apa yang sebenarnya diharapkan. Kadang-kadang kita luncurkan program namun masyarakat tidak merasakan ada manfaat," imbuh Gus Ipin.
Cukup membanggakan, bahwa Kabupaten Trenggalek merupakan satu-satunya kota di kawasan Asia yang dipilih untuk mengikuti Bloomberg Harvard City Leadership Initiative tersebut. (Humas)